Prosesi Haru Basuh Kaki dan Suapi Ibu di Lapas Suliki Sumatera Barat
PADANG, KOMPAS.com - Suasana haru menyelimuti Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Suliki, Sumatera Barat, pada Sabtu (21/12/2024) saat warga binaan memperingati Hari Ibu ke-96 dengan membasuh kaki sang ibu.
Prosesi ini berlangsung di halaman Lapas Suliki dan dihadiri sepuluh warga binaan yang masih memiliki ibu.
Isak tangis para ibu menggema saat anak-anak mereka dengan telaten membasuh kaki mereka, menciptakan momen emosional yang mengingatkan akan kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu.
Suasana semakin syahdu dengan iringan musik dan pembacaan puisi yang menyentuh hati.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Suliki, Kamesworo menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan Hari Ibu Nasional yang ke-96.
"Kegiatan ini yang kedua kami selenggarakan, kita undang para ibu warga binaan dan tradisi basuh kaki Ibu sebagai wujud pembinaan di Lapas Suliki. Memuliakan, menghormati perjuangan para ibu ketika membesarkan anaknya," ungkap Kamesworo kepada Kompas.com.
Prosesi dimulai dengan menyuapi para ibu, yang mengingatkan warga binaan akan masa kecil mereka saat dirawat oleh ibu.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan basuh kaki, di mana petugas Lapas menyiapkan baskom berisi air untuk membersihkan kaki ibu mereka.
Kamesworo berharap tradisi basuh kaki ini dapat memperkuat hubungan antara ibu dan anak, serta membantu warga binaan untuk lebih baik ke depannya.
"Kasih sayang ibu sepanjang masa, sebagai penguat warga binaan menjalani hukuman di lapas dan benar-benar berubah ke arah yang lebih baik lagi," ujarnya.
Kegiatan ini juga menjadi program pembinaan karakter yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa hormat dan kasih sayang antara ibu dan anak.
Banyak warga binaan yang berjanji untuk benar-benar berubah ke arah yang lebih baik setelah menjalani prosesi ini.
Salah seorang ibu warga binaan, Fitma, mengungkapkan rasa syukurnya atas kegiatan tersebut.
"Saya bersyukur kegiatan ini membuat saya haru dan memaafkan kesalahan anak saya. Saya berdoa semoga lebih baik ketika bebas nanti," kata Fitma.
Dengan demikian, prosesi basuh kaki ibu di Lapas Suliki tidak hanya menjadi momen emosional, tetapi juga sarana untuk memperkuat ikatan kasih sayang antara ibu dan anak, serta mendorong warga binaan untuk melakukan perubahan positif dalam hidup mereka.