Proyek Jalan Provinsi yang Dipertanyakan dalam Pilkada Gunungsitoli Picu Kontroversi

Proyek Jalan Provinsi yang Dipertanyakan dalam Pilkada Gunungsitoli Picu Kontroversi

GUNUNGSITOLI, KOMPAS.com – Dalam debat pertama calon wali kota dan wakil wali kota Gunungsitoli, muncul pertanyaan terkait pembangunan ruas jalan provinsi.

Ketua Tim Kampanye Sowa’a Laoli-Martinus Lase (SMART), Yanto Ue, menanggapi pernyataan Ketua DPD Partai NasDem Kota Gunungsitoli, Ridwan Saleh Zega. Ridwan membantah klaim Sowa’a Laoli mengenai pembangunan jalan provinsi di wilayah tersebut.

Ridwan mengeklaim, pembangunan jalan provinsi di Kota Gunungsitoli terjadi berkat komunikasi intensifnya dengan pihak Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara.

Namun, Yanto menjelaskan, saat menjabat wali kota, Sowa’a Laoli melakukan pertemuan dengan Ketua DPRD Provinsi Sumatera Utara Sutarto, dan Kadis Bina Marga Provsu Muliyono, serta dinas terkait. Pertemuan 7 Juni 2024 ini membahas pembangunan ruas jalan provinsi.

“Secara umum, Wali Kota Gunungsitoli Bapak Sowa’a Laoli memaparkan kondisi ruas jalan provinsi di Kota Gunungsitoli,” kata Yanto di Sekretariat DPC PDIP Kota Gunungsitoli, Jalan Pattimura Nomor 94, Kelurahan Ilir, Selasa (29/10/2024) pagi.

Yanto menambahkan, saat itu, Kadis Bina Marga Sumatera Utara akan memprioritaskan pemeliharaan ruas jalan provinsi di Kota Gunungsitoli pada RAPBD 2024.

“Itu khusus titik ruas jalan yang paling parah pada ruas Gunungsitoli-Afia, diupayakan mulai Moawo sampai dengan Sisarahiligamo, kurang lebih 3 km,” ungkapnya.

Yanto menegaskan, apa yang disampaikan Sowa’a Laoli dalam debat pertama adalah fakta yang terjadi dan bukan tambahan.

“Jadi aneh, apa yang diceritakan Ridwan Saleh Zega bahwa hanya dia yang berkomunikasi mengenai hal itu," ucapnya.

"Jika Kepala UPTD Bina Marga Gunungsitoli, Dadang Irwansyah Siregar, memiliki kebijakan lebih dari Kadis maupun Ketua DPRD Provinsi, apalagi jika Ridwan Zega mengeklaim memiliki hubungan sosio-emosional, ini uang negara tidak bisa diperlakukan seperti itu. Ini adalah kebijakan,” katanya.

Yanto berpesan kepada Ridwan Zega agar menempatkan diri sesuai dengan posisi dan tupoksinya.

“Tujuan kita bukan siapa orangnya, tetapi bagaimana pembangunan jalan provinsi di Kota Gunungsitoli dapat terlaksana sesuai dengan harapan masyarakat,” ujarnya.

Sumber