Proyek Tol Laut Semarang-Demak Rampung 2027, Biaya Rp 10,8 Triliun
SEMARANG, KOMPAS.com - Proyek Tol Laut Semarang-Demak Seksi 1 yang memiliki panjang 10,6 kilometer dan menelan biaya sebesar Rp 10,8 triliun ditargetkan akan rampung pada tahun 2027.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bersama Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, meninjau langsung proyek tersebut pada Sabtu (11/1/2025) siang.
"Untuk seksi 2 sudah selesai 100 persen, itu tahun 2023 lalu sudah bisa difungsikan. Sedangkan untuk seksi 1 ini, kita akan kejar agar benar-benar bisa diselesaikan pada tahun 2027," ungkap AHY dalam peninjauan proyek.
AHY menjelaskan bahwa proyek ini akan mengatasi dua masalah utama di wilayah tersebut, yaitu kemacetan dan banjir rob.
Keberadaan jalan tol ini diperkirakan dapat mempersingkat waktu tempuh kendaraan dari 30 menit hingga 1 jam menjadi hanya 10 menit.
"Sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan konektivitas bagi masyarakat Semarang dan Demak," tambahnya.
Selain itu, proyek ini juga terintegrasi dengan tanggul laut yang membentang sepanjang 6,7 kilometer, yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan banjir rob yang sering melanda masyarakat di pesisir utara.
Proyek Tol Seksi 1 juga mencakup pembangunan kolam retensi dan rumah pompa di Terboyo dan Sriwulan.
AHY merinci bahwa anggaran proyek sebesar Rp 10,8 triliun terdiri dari beberapa paket, yaitu paket 1A sebesar Rp 2,02 triliun, paket 1B sebesar Rp 6 triliun, dan paket 1C sebesar Rp 2 triliun.
"Ini adalah uang yang harus kita pertanggungjawabkan karena anggaran membangun proyek sebesar ini juga tidak sedikit," tegasnya.
Ia juga mengapresiasi teknik penggarapan proyek yang menggunakan sekitar 7,5 juta bambu dari berbagai daerah sebagai matras pembangunan jalan tol.
"Proyek ini padat karya karena menyerap ribuan pekerja. Yang menarik, teknik matras bambu ini adalah karya inovasi anak bangsa. Dari 6,2 kilometer yang akan dibangun, saat ini sudah sekitar 5 kilometer, jadi kurang lebih 1 kilometer lagi. Artinya, tidak lama lagi Insya Allah sudah bisa dituntaskan," imbuhnya.
Terkait pembebasan lahan, AHY menyatakan bahwa proses tersebut telah mencapai sekitar 85 persen.
"Secara umum, 85 persen lahan sudah oke, sudah clean and clear. Tetapi secara umum, sisa pembebasan lahan sudah berprogres dengan baik," tandasnya.