PTPP Bidik Proyek Tol Probolinggo-Banyuwangi Rp1,9 Triliun Rampung 2025

PTPP Bidik Proyek Tol Probolinggo-Banyuwangi Rp1,9 Triliun Rampung 2025

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten BUMN Karya, PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) memastikan proyek Tol Probolinggo – Banyuwangi Paket 3 rampung pada Desember 2025. Sejauh ini, progres pembangunan telah mencapai 56,11%. 

Proyek tersebut merupakan joint operation (JO) yang menempatkan PTPP sebagai pemimpin kontraktor pelaksana dengan porsi 50%. Adapun nilai proyek ini tercatat sebesar Rp1,99 triliun dengan panjang jalan mencapai 25,6 kilometer. 

Direktur Utama PTPP Novel Arsyad mengatakan bahwa perseroan mendukung dan memastikan kualitas pembangunan infrastruktur sesuai dengan target dan standar. 

Di samping itu, dia menyatakan proyek jalan tol Probolinggo – Banyuwangi akan menciptakan dampak ganda yang mampu menjadi penopang ekonomi nasional. 

“Akses yang cepat dan lancar dapat menekan biaya logistik sehingga akan menarik lebih banyak peluang bisnis,” ujarnya dalam siaran pers, dikutip Sabtu (14/12/2024).

Pembangunan jalan tol ini diyakini memangkas waktu perjalanan antarkota di wilayah provinsi Tapal Kuda, yang meliputi sebagian timur Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Jember, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso, dan Kabupaten Banyuwangi. 

Selain itu, jarak tempuh yang biasanya menggunakan jalan existing (non-tol) mencapai 2 jam perjalanan, dapat dipangkas menjadi 45 menit. 

“Dengan pembangunan Proyek Tol Probolinggo – Banyuwangi yang memiliki manfaat dalam mempersingkat waktu tempuh, hal ini akan berdampak pada peningkatan daya saing daerah Provinsi Tapal Kuda,” kata Novel. 

Di sisi lain, sampai dengan Oktober 2024, PTPP telah mencatatkan nilai kontrak baru sebesar Rp24,4 triliun. Capaian ini mencerminkan 76,31% dari target kontrak baru yang ditetapkan perusahaan sebesar Rp32 triliun pada 2024.

Sekretaris Perusahaan PTPP Joko Raharjo menyampaikan bahwa perolehan nilai kontrak baru perusahaan didominasi oleh proyek pemerintah sebesar 41,24%, BUMN mencapai 30,76%, dan swasta berkontribusi 28%.  

Adapun perolehan kontrak baru ditopang oleh sektor jalan dan jembatan sebesar 34,87%, gedung menyumbang 30,09%, tambang 18,36%, industri 10,28%, pelabuhan sebesar 4,52%, bandara 1,06%, dan lain-lain menopang 0,83%.

Proyek baru yang diraih perseroan, antara lain proyek Jalan Tol Jogja – Bawen Seksi II dengan nilai kontrak Rp1,53 triliun, proyek Jetty Petrokimia Gresik sebesar Rp761,5 miliar, dan proyek Hunian Vertikal 4 Tower di IKN sebesar Rp325,08 miliar.

Sumber