Puluhan Sapi di Lereng Gunung Lewotobi Mati Mendadak, Ditemukan Pasir dalam Usus
KOMPAS.com – Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan sebanyak 23 sapi milik warga yang berada di lereng Gunung Lewotobi Laki-laki mati mendadak.
Kadis Perkebunan dan Peternakan Flores Timur, Petrus Petara Aran menyebutkan, puluhan ternak sapi itu merupakan milik warga Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, salah satu wilayah terdampak erupsi.
Menurutnya, sapi mati karena mengonsumsi pakan yang sudah terkontaminasi abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki.
“Ada 23 ekor mati karena makan pakan yang sudah tercampur debu vulkanik,” ujar Petrus di Wulanggitang, Jumat (6/12/2024).
Petrus mengungkapkan, dokter hewan telah mendalami penyebab kematian sapi-sapi itu.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, ditemukan material pasir di dalam usus sapi.
“Setelah perut sapi yang mati dibelah, ditemukan pasir dalam usus,” ucapnya.
Dia menambahkan pihaknya terus melakukan pemantauan serta mendata ternak milik warga yang mati.
Adapun hingga saat ini status Gunung Lewotobi Laki-laki masih berada di level IV awas.
Warga sekitar dan wisatawan diimbau tidak memasuki dan beraktivitas dalam radius 7 kilometer dari pusat erupsi.