Puncak Musim Hujan, Kasus DBD di Sumbawa Meningkat
SUMBAWA, KOMPAS.com - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Sumbawa mengalami peningkatan yang tergolong signifikan.
Hingga pertengahan Januari 2025, tercatat ada 30 kasus DBD. Artinya, meningkat dibandingkan dengan 21 kasus yang teridentifikasi pada bulan yang sama tahun lalu.
Sarip Hidayat, Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P3PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa menyebut, meskipun ada lonjakan kasus, namun tak ada korban jiwa.
"Dominasi terjangkit usia anak. Pada bulan Desember 2024 lalu tercatat 25 kasus. Sedangkan pada 2024 kasus meningkat dibandingkan 2023," ujar Sarip, Jumat (17/1/2025).
Lebih jauh, Sarip menjelaskan, di sepanjang tahun 2024 tercatat total 385 kasus DBD, meningkat dari 325 kasus pada tahun 2023.
Peningkatan kasus DBD di Sumbawa disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk curah hujan yang tinggi, permukiman padat penduduk, dan kebiasaan membuang sampah sembarangan.
"Untuk itu, diperlukan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan bahayanya DBD, terutama di kawasan padat permukiman, dengan tidak membuang sampah sembarangan."
"Hal ini dapat membantu mengurangi perkembangbiakan nyamuk, terutama saat musim hujan seperti sekarang," tambah dia.
Sarip juga menekankan pentingnya kebersihan lingkungan di sekolah, mengingat dominasi kasus DBD terjadi pada anak usia sekolah.
Menurut dia, kasus DBD tertinggi terjadi antara bulan Desember hingga Mei, yang merupakan puncak musim hujan.
Saat ini, angka tertinggi kasus DBD berada di Kecamatan Moyo Hulu, Labuhan Badas, dan Alas Barat.
"Saat musim hujan seperti ini, diperlukan adanya gerakan Jumantik, yakni juru pemantau jentik di masing-masing rumah, dan selalu menjaga kesehatan dengan membersihkan lingkungan," ujar dia.
Ia menjelaskan, dua jenis nyamuk yang paling sering menyebarkan virus dengue adalah aedes aegypti dan aedes albopictus, yang dapat ditemukan baik di dalam maupun di sekitar permukiman.
Sarip mengingatkan, ada banyak orang tidak mengalami tanda atau gejala infeksi DBD, sehingga sering kali disalahartikan sebagai penyakit lain seperti flu.
Gejala biasanya muncul antara 4-10 hari setelah digigit nyamuk dan dapat menyebabkan demam tinggi hingga 40 derajat Celsius, sakit kepala, nyeri otot, serta gejala lainnya.