Puncak Penumpang di Terminal Kalideres Capai 1.800 Orang

Puncak Penumpang di Terminal Kalideres Capai 1.800 Orang

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Terminal Kalideres, Revi Zulkarnain, melaporkan bahwa jumlah penumpang di Terminal Kalideres telah mencapai puncaknya pada Sabtu (21/12/2024) dengan angka 1.800 orang.

Jumlah tersebut meningkat sekitar 10 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Kemarin (2023) puncaknya itu 1.700. Kita puncaknya sudah 1.800. Masih sekitar 10 persen lah ya, justru meningkat dari tahun lalu,” kata Revi di Terminal Kalideres, Selasa (24/12/2024).

Revi menambahkan, pihaknya masih menantikan potensi lonjakan penumpang pada Selasa (24/12/2024) malam. Menurutnya, libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun ini memiliki dua potensi puncak perjalanan penumpang.

“Kalau kemarin terakhir 978 penumpang dengan 92 bus. Jadi kalau hari ini banyak, ya enggak jauh dari hari Sabtu kemarin lah, 1.800-an lah,” ujarnya.

Revi juga menjelaskan bahwa langkah-langkah pengamanan telah dilakukan untuk menjamin keselamatan penumpang. Pihak terminal melakukan pengecekan urine kepada seluruh sopir serta pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kesiapan mereka sebelum melakukan perjalanan.

“Jadi sebelum sopir itu berangkat, kita tes dulu kesehatannya. Setelah itu gula darahnya, kadar gula darahnya, narkobanya, tes urine,” ungkap Revi.

Ia menegaskan tidak ada sopir yang ditemukan positif menggunakan narkoba.

Sementara itu, data Kementerian Perhubungan memproyeksikan jumlah pengguna bus selama periode libur Nataru 2024/2025 mencapai 6,54 juta orang. Dari jumlah tersebut, sekitar 2,5 juta penumpang diprediksi akan berangkat dari terminal-terminal di Pulau Jawa.

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyebut Terminal Kalideres sebagai salah satu titik keberangkatan utama dengan estimasi penumpang mencapai 307.000 jiwa.

Terminal lain yang diperkirakan akan padat meliputi Terminal Pulogebang di Jakarta Timur (297.000 jiwa), Terminal Purabaya di Jawa Timur (255.000 jiwa), Terminal Rajabasa di Lampung (232.000 jiwa), dan Terminal Induk Bekasi (216.000 jiwa).

Sumber