Puskesmas di Wawonii Pakai Medsos Sebar Edukasi Kesehatan di Pedalaman
Kehadiran internet pengaruh signifikan di berbagai sektor, termasuk dalam dunia kesehatan, terutama di daerah pedalaman. Di wilayah yang jauh dari pusat kota, internet telah menjadi jembatan yang menghubungkan masyarakat dengan layanan kesehatan.
Puskesmas Lampeapi di Kecamatan Wawonii Tengah, Kabupaten Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara, menjadi salah satu bentuk nyata hadirnya internet mampu membawa transformasi digital.
Kepala Puskesmas Lampeapi Zainal Abidin mengungkapkan sejak masuknya bantuan internet dari BAKTI Aksi (Akses Internet) dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), pihaknya kini tak lagi sulit menyebarkan edukasi kesehatan kepada masyarakat pedalaman yang sulit dijangkau.
Sebelumnya, Zainal mengatakan penyebaran informasi masih harus dilakukan dari mulut ke mulut. Hal ini tentunya menjadi hambatan tersendiri bagi pihak puskesmas.
"Dulu sebelum ada fasilitas semacam WiFi, kami di sini aksesnya masih setengah mati karena sifat pemberian informasi itu ke bidan-bidan, untuk menyampaikan itu masih sifatnya kita misalnya menitip sama orang," katanya kepada detikcom belum lama ini.
Sebar Informasi & Koordinasi Lewat WhatsApp
Sejak hadirnya BAKTI Aksi, Zainal mengaku proses penyebaran informasi menjadi semakin mudah. Untuk penyebaran edukasi kesehatan misalnya, pihaknya memanfaatkan media sosial, seperti WhatsApp agar informasi tersampaikan dengan cepat dan tepat.
"Kami memberikan edukasi ke masyarakat dengan sebaik-baiknya, memberikan pemahaman, salah satunya dengan memanfaatkan grup-grup keluarga, kayak ini misalnya grup ‘Keluarga Lampeapi Raya’, untuk (penyebaran) apa-apa yang sifatnya terjadi di masyarakat, supaya mereka tidak gagal paham. (Ini menjadi) salah satu terobosan kami sebagai upaya yang sifatnya preventif, pencegahan," ungkapnya.
"Penyebaran informasinya juga dilakukan lewat teman-teman kepala desa selaku yang memegang kendali di lapangan. Jadi antara kami dengan kepala desa itu sepaham semua. Artinya apa yang disampaikan di desa dengan yang saya sampaikan di masyarakat itu sama," lanjutnya
Lebih lanjut, Zainal menjelaskan pemanfaatan internet juga dirasakan saat perlu berkoordinasi dengan para bidan maupun dokter. Saat ini, meski dokter dan bidan sedang bertugas di desa, para petugas puskesmas dapat dengan mudah berkoordinasi dengan mereka terkait pelayanan puskesmas.
"Dengan adanya (internet) ini, aksesnya kita alhamdulillah (lebih mudah) karena saya juga dapat mengontrol teman-teman dengan baik. Baik itu teman-teman bidan-bidan di desa kalau ada masalah proses persalinan, apakah menyangkut rujukan atau bagaimana. Ataupun laporan-laporan kami di Puskesmas, itu sangat membantu karena prosesnya lebih cepat, gampang kita mengkoordinir," bebernya.
"Kalau sekarang misalnya dokter sedang kunjungan ke desa lain, namun dengan adanya jaringan yang membantu, kita bisa hubungi ‘dok tolong ada pasien’. Jadi minimal ada rekomendasi tindakan yang dia buat untuk teman-teman perawat sambil menunggu dia datang, jadi pasien tertangani dengan baik sesuai SOP," pungkasnya.
Terobosan Puskesmas Lampeapi di Pulau Wawonii menjadi contoh nyata kehadiran internet mampu meningkatkan akses layanan kesehatan di pedalaman sekaligus menjadi jembatan yang menghubungkan masyarakat dengan informasi yang mereka butuhkan.
detikcom bersama BAKTI Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengadakan program Tapal Batas untuk mengulas perkembangan ekonomi, wisata, infrastruktur, dan pemerataan akses internet di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Ikuti terus berita informatif, inspiratif, unik dan menarik dari program Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!
Lihat juga video Mengenal Mas Adi, Pahlawan Sinyal dari Wawonii
[Gambas Video 20detik]