Putin Akui Belum Bertemu Assad, Tegaskan Rusia Belum Kalah di Suriah
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui belum bertemu dengan mantan Presiden Suriah Bashar al-Assad yang berlindung di Moskow, ibu kota Rusia, setelah rezimnya ditumbangkan pasukan pemberontak awal bulan ini.
Dalam komentar publik pertamanya soal situasi di Suriah, seperti dilansir Reuters, Jumat (20/12/2024), Putin menegaskan Rusia belum kalah di Suriah meskipun rezim Assad, sekutu dekatnya, digulingkan oleh pasukan pemberontak.
Moskow melakukan intervensi militer di Suriah sejak tahun 2015 lalu dan mengubah gelombang perang sipil di negara itu demi kepentingan Assad.
"Anda ingin menggambarkan segala sesuatu yang terjadi di Suriah sebagai sebuah kegagalan, kekalahan bagi Rusia. Saya pastikan kepada Anda, tidak demikian," tegas Putin saat berbicara dalam konferensi pers akhir tahun di Moskow.
"Dan saya akan memberitahu Anda alasannya. Kami datang ke Suriah 10 tahun lalu untuk mencegah terbentuknya kantong teroris di sana. Secara keseluruhan, kami telah mencapai tujuan kami," ujarnya.
"Tidak heran jika saat ini banyak negara Eropa dan Amerika Serikat ingin menjalin hubungan dengan mereka (penguasa baru Suriah). Jika mereka adalah organisasi teroris, mengapa Anda (Barat) pergi ke sana? Itu berarti mereka telah berubah," sebut Putin dalam pernyataannya.
Dalam konferensi pers pada Kamis (19/12), Putin mengatakan dirinya belum bertemu dengan Assad yang melarikan diri ke Moskow usai digulingkan awal bulan lalu.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Dikatakan Putin bahwa dirinya berencana untuk bertemu Assad, namun tidak disebutkan kapan pertemuan itu akan dilakukan.
"Jujur saja, saya belum bertemu Presiden Assad sejak dia datang ke Moskow. Tapi saya berencana untuk melakukannya. Saya pasti akan berbicara dengannya," ujarnya.
Komentar soal Assad disampaikan Putin ketika menjawab pertanyaan jurnalis Amerika Serikat (AS) soal nasib seorang reporter AS bernama Austin Tice yang hilang di Suriah sejak perang sipil berkecamuk di negara tersebut.
Putin mengatakan dirinya akan bertanya kepada Assad soal nasib Tice, dan siap bertanya kepada penguasa baru Suriah tentang keberadaan Tice.
Dalam pernyataannya, Putin juga menegaskan tekad Rusia mempertahankan pangkalan militer di Suriah. Dia mengungkapkan pihaknya telah mengajukan proposal kepada penguasa baru di Damaskus untuk mempertahankan pangkalan militer tersebut.
Disebutkan Putin bahwa sebagian besar orang di Suriah, yang berkomunikasi dengan Moskow soal masa depan dua pangkalan militer di negara itu, menyatakan dukungan kepada mereka untuk tetap tinggal. Putin menyatakan pembicaraan masih terus berlanjut.
Putin menambahkan pihaknya telah berbicara dengan sejumlah negara lainnya soal rencana memanfaatkan pangkalan udara dan pangkalan laut Rusia untuk membawa bantuan kemanusiaan ke Suriah.