Ramai-ramai Minta Miftah Dicopot: Ada 7 Petisi, Ditandatangani Lebih dari 80.000 Orang
JAKARTA, KOMPAS.com - Petisi yang mendesak Presiden Prabowo Subianto mencopot Miftah Maulana Habiburrahman dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan bermunculan sejak 4 Desember 2024.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, sudah ada tujuh petisi meminta Miftah Maulana dicopot dan mengundurkan diri yang dibuat di laman change.org.
Kemudian, ada satu petisi untuk menolak Miftah Maulana karena dinilai suka merendahkan sesama manusia
Diketahui, Miftah sudah meminta maaf langsung kepada pedagang es teh bernama Sunhaji usai potongan videonya yang dianggap mengolok-olok sang pedagang es dalam sebuah acara keagamaan viral di media sosial.
Namun, nampaknya tidak semua orang puas dengan adanya permintaan maaf tersebut sehingga membuat petisi yang ditujukan kepada Presiden Prabowo agar mencopot Miftah Maulana sebagai utusan khusus presiden.
Dari tujuh petisi tersebut, salah satunya bahkan sudah mendapatkan tanda tangan dari 79.335 orang hingga Kamis (5/12/2024) pukul 18.50 WIB.
Petisi berjudul “Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden” itu dibuat oleh Dika Prakasa pada 4 Desember 2024.
Dalam alasannya, Dika menyebut, tidak pantas seorang yang banyak bicara tentang agama mengucapkan kalimat kasar kepada orang lain di depan umum.
Apalagi, menurut dia, Presiden Prabowo dalam pidatonya sangat jelas sangat menghormati, menghargai mereka yang bekerja sebagai pedagang, tukang bakso, nelayan dan yang lainnya karena menghasilkan uang secara halal.
Oleh karenanya, Dika mengatakan, sikap atau tindakan Miftah Maulana terhadap pedagang es teh tersebut secara tidak langsung mencoreng citra pemerintahan. Sehingga, dia meminta agar Miftah segera dicopot dari jabatannya.
“Apa yang dilakukan oleh Gus Miftah adalah gambaran karakter beiau. Karena hal seperti ini sudah terjadi beberapa kali. Untuk itu, agar jajaran bapak sejalan dengan bapak, segera copot Gus Miftah!” tulis Dika dalam petisinya dikutip dari laman change.org.
Selain petisi yang dibuat oleh Dika Prakasa, ada enam petisi lainnya yang intinya hampir sama, yakni meminta Miftah Maulana dicopot atau mengundurkan diri.
Antara lain petisi “Desak Gus Miftah atau Miftah Maulana Habiburrahman mundur dari jabatannya”. Lalu, petisi Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden!”, dan “Berhentikan Gus Miftah dari Jabatan Staf Khusus Presiden”.
Namun, petisi yang dibuat Dika Prakasa yang lebih banyak mendapat tanda tangan dari publik. Hanya saja, jika dijumlahkan semuanya maka lebih dari 80.000 orang sudah menandatangani tujuh petisi tersebut.
Terkait polemik yang dibuat Miftah Maulana, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyatakan sudah meminta pemerintah untuk mengevaluasi kinerja para utusan presiden.
“Kita, DPR juga sudah melihat aspirasi masyarakat, sudah meminta kepada pemerintah, tidak hanya kepada Gus Miftah, tapi juga mengimbau untuk melakukan introspeksi, evaluasi-evaluasi terhadap kinerja masing-masing pembantu presiden maupun utusan khusus presiden,” ujar Dasco di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (5/12/2024).
Meski begitu, Dasco tidak bisa menjawab apakah ada sanksi yang bakal diberikan pada Miftah. Sebab, menurut dia, kewenangan itu ada pada pemerintah.
“Bahwa kemudian sebagai utusan presiden tentunya dalam hal ini yang bisa memberikan jawaban itu adalah pemerintah, karena jabatan tersebut adalah jabatan setara, setingkat menteri,” kata Dasco.
“Jadi, kalau mau nanya ke saya, apakah ada sanksi, enggak ada sanksi, itu saya enggak bisa jawab karena bukan kewenangan dari saya,” ujarnya lagi.
Sebagaimana diketahui, Miftah menjadi viral dan menuai hujatan di media sosial. Sebab, utusan khusus presiden itu mengucapkan kata-kata yang tidak sopan dan dianggap telah menghina seorang penjual es teh.
"Es tehmu jik okeh ora (es tehmu masih banyak enggak)? Masih? Yo kono didol (ya sana dijual), gblk," kata Miftah dalam potongan video yang menjadi viral.
Namun, Gus Miftah yang sudah ditegur oleh Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya itu diketahui telah menemui Sunhaji untuk meminta maaf secara langsung.