Rano Karno Minta Budi Arie Klarifikasi Usai Sebut Timsesnya Terlibat Kasus Judol Komdigi

Rano Karno Minta Budi Arie Klarifikasi Usai Sebut Timsesnya Terlibat Kasus Judol Komdigi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur (cawagub) Jakarta nomor urut 3, Rano Karno, meminta Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie menyampaikan klarifikasi usai menyebut salah seoorang tim sukses atau timsesnya terlibat kasus judi online (judol) yang melibatkan oknum Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

Rano menyebut, tim hukumnya telah turun tangan merespons tudingan Budi Arie tersebut. 

"Kita akan butuh tim hukum, kita menuntut saudara Budi Arie menjelaskan. Betul enggak omongan dia? Saya pikir dia juga mungkin mendapat bisikan orang, ya, dia juga enggak tahu," ucap Rano saat ditemui di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (13/11/2024).

Rano menyebut, dirinya tak mengenal sosok inisial T yang disebut Budi Arie sebagai anggota timsesnya yang terlibat judol.

Politikus PDI Perjuangan itu juga menegaskan bahwa sosok T tidak terdaftar dalam anggota timsesnya dan Pramono Anung.

"Bisa dicek ke KPUD (Komisi Pemilihan Umum Daerah), siapa nama-nama timnya," ucap dia.

Pria yang akrab disapa Bang Doel itu mengakui, dirinya memang pernah bertemu T saat hendak menghadiri seminar. Saat Rano datang, sosok T sudah ada di lokasi tersebut.

Kendati menghadiri acara yang sama, Rano mengaku tak banyak berinteraksi dengan T karena tidak kenal secara pribadi. Bahkan, Rano mengaku, saat itu dirinya duduk berjauhan dari T.

Akan tetapi, Rano, T, dan sejumlah kader PDI-P lainnya sempat berfoto bersama karena mereka sama-sama di bawah naungan partai banteng.

"Itu kebetulan pagi saya baru datang mau acara seminar, udah ada orang itu, saya enggak kenal," tegas Doel.

Sebelumnya, mantan Menkominfo Budi Arie Setiadi menyebut sosok T yang diduga terlibat kasus judol Komdigi aktif dalam kegiatan politik.

Budie Arie menyebut, T menjadi timses Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 dan kini menjadi timses Pramono-Rano pada Pilkada Jakarta 2024.

"T adalah seorang aktivis politik yang dekat dengan Menteri Perhubungan (Budi Karya Sumadi). Dia sebelumnya masuk dalam tim sukses Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024 dan juga terlibat dalam pemenangan Pramono-Rano pada Pilkada Jakarta, sebagai Ketua Bidang Konten Sosial Media," ujar Budi Arie dikutip dari Tribunnews.com, Minggu (10/11/2024).

Terkait pernyataan tersebut, juru bicara Pramono Anung-Rano Karno, Chico Hakim menyebut pernyataan Budi Arie adalah fitnah. Pria inisial T yang disebut oleh Budi Arie, kata Chicco, tidak pernah bergabung dalam tim pemenangan Pramono-Rano.

 

"Apa yang disampaikan oleh Budi Arie adalah fitnah yang tidak berdasar karena nama yang bersangkutan, yang disebut-sebut, tidak pernah ada di dalam tim kampanye pemenangan Pramono-Rano," kata Chico saat dihubungi, Senin (11/11/2024).

Timses Pramono-Rano pun telah melayangkan somasi kepada Budie Arie atas pernyataan tersebut.

Adapun sebelumnya, Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menetapkan 18 orang sebagai tersangka terkait perkara judol.

Sebanyak 10 dari 18 tersangka berlatar belakang sebagai pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang dulu bernama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Sementara, delapan lainnya adalah warga sipil.

Terdapat satu pelaku yang masih buron dan dimasukkan ke dalam daftar pencarian orang (DPO). Dia adalah A.

Sumber