Rapor Indeks Saham BUMN: TLKM, SMGR, AGRO, BBRI PGEO Ambrol

Rapor Indeks Saham BUMN: TLKM, SMGR, AGRO, BBRI  PGEO Ambrol

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks saham BUMN masih terkoreksi sepanjang tahun berjalan dengan saham TLKM, SMGR, AGRO, BBRI, dan PGEO jatuh paling dalam. 

Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks saham BUMN alias IDXBUMN 20 terkoreksi 11,16% year to date (YtD) menuju level 369,84 per Kamis (5/12/2024). 

Koreksi itu jauh lebih besar jika dibandingkan indeks bergengsi lainnya, seperti LQ45 yang turun 9,90% YtD dan IDX30 melemah 9,82% YtD. Adapun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tumbuh 0,56% sepanjang tahun berjalan. 

Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg Terminal hingga perdagangan sesi pertama hari ini, Jumat (6/12/2024), IDXBUMN 20 turun 11,11% ke 370,04.

Menukil data tersebut, saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) atau SIG mengalami penurunan paling dalam dengan koreksi sebesar 47,20% YtD. Penurunan ini membuat saham SMGR bertengger di level Rp3.310 per saham. 

Posisi selanjutnya ada saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang membukukan penurunan sebesar 26,13% YtD menjadi Rp2.750. Koreksi tersebut memberikan bobot 36,95% terhadap IDXBUMN 20. 

Saham pelat merah paling boncos berikutnya adalah PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) yang melemah 23,23% YtD menjadi Rp238. Posisi itu disusul PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang turun 21,05% Ytd ke Rp4.290. 

Adapun saham PT Geothermal Energy Tbk. (PGEO) membuntuti dengan koreksi 20,55% YtD menuju level Rp955. Banderol ini sudah mendekati harga penawaran umum saham perdana alias IPO yang dipatok Rp875 per saham. 

Sebelumnya, Analis Panin Sekuritas Felix Darmawan menyatakan program prioritas pemerintah seperti makan bergizi gratis dan penghapusan kredit macet berpotensi mendukung kinerja emiten pelat merah di sektor terkait. 

Menurutnya, meskipun saham-saham BUMN menghadapi tantangan dari tekanan jual investor asing, sentimen domestik dan perbaikan kinerja perusahaan dapat menjadi faktor pembalik signifikan dalam jangka menengah. 

“Namun, juga patut diperhatikan terkait volatilitas perekonomian global karena berpengaruh pada inflow dan outflow investor asing khususnya ke saham-saham berkapitalisasi besar,” pungkasnya beberapa waktu lalu. 

Sementara itu, Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menilai penurunan IDX BUMN 20 disebabkan oleh tekanan aksi jual yang melanda sejumlah perusahaan pelat merah, khususnya di sektor perbankan. 

Kendati demikian, dia meyakini koreksi saham-saham pelat merah masih memiliki prospek cerah seiring katalis positif dari pemangkasan suku bunga, momentum pilkada, hingga komitmen pemerintah dalam menggenjot investasi.  

Berikut 10 saham BUMN dengan penurunan terdalam sepanjang tahun berjalan hingga sesi pertama perdagangan Jumat (6/12/2024)

 

  1. SMGR Rp3.310 (-47,20%)

  2. TLKM Rp2.750 (-26,13%)

  3. AGRO Rp238 (-23,23%)

  4. BBRI Rp4.290 (-21,05%)

  5. PGEO Rp980 (-20,55%)

  6. ADHI Rp252 (-19,23%)

  7. BJBR Rp940 (-11,20%)

  8. PTPP Rp382 (-10,75%)

  9. BJTM Rp550 (-8,67%)

  10. ANTM Rp1.475 (-6,23%)

 


 

Disclaimer Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Sumber