Rasio Klaim Asuransi Kesehatan di Industri Tinggi, Begini Strategi Prudential
Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan asuransi jiwa PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia menyoroti tingginya rasio klaim asuransi kesehatan di industri asuransi jiwa. Menurut data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) rasio klaim asuransi kesehatan mencapai 139,5% per kuartal III/2024.
Hal tersebut mencerminkan nilai klaim yang dibayarkan jauh melebihi premi yang diterima. Data AAJI menunjukkan premi asuransi kesehatan hanya mencapai Rp14,98 triliun, sementara klaim yang dibayarkan melonjak hingga Rp20,91 triliun, meningkat 37,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp15,24 triliun.
Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia, Karin Zulkarnaen mengungkapkan bahwa tren ini mendorong perusahaan asuransi untuk berinovasi dan memperkuat layanan kesehatan demi menjaga ketahanan bisnis dan memberikan perlindungan optimal bagi nasabah.
Salah satu inisiatif terbaru yang dilakukan perusahaa adalah PRUCare Advisor, yang memberikan pendampingan dan akses ke opini medis dari spesialis global.
“Dengan layanan yang kami beri nama PRUCare Advisor, harapannya nasabah bisa mendapatkan diagnosis yang lebih akurat dan rekomendasi perawatan yang sesuai,” kata Karin kepada Bisnis.com, Kamis (26/12/2024).
Melalui inisiatif ini, Karin menyebut perusahaan ingin memberikan nilai tambah bagi para nasabah yang sedang membutuhkan perawatan kesehatan dengan memberikan berbagai opsi layanan kesehatan dengan lebih mudah. “Kami juga berharap ini dapat berkontribusi dalam menurunkan tren overtreatment yang ada,” katanya.
Selain itu, Prudential berkomitmen mencegah risiko sejak dini melalui program promo vaksinasi, deteksi dini, dan pengecekan kesehatan umum di jaringan PRUPriority Hospitals. Prudential juga rutin mengadakan kampanye kesehatan untuk nasabah dan publik, seperti acara Customer Gathering dan PRUActive.
Sementara untuk menjaga ketahanan bisnis di tengah tingginya inflasi medis, industri asuransi melakukan berbagai strategi, termasuk penyesuaian premi, efisiensi operasional, dan penguatan manajemen klaim.
Di Prudential, efisiensi internal dilakukan melalui otomatisasi berbasis kecerdasan buatan (AI) guna meningkatkan kecepatan dan akurasi dalam manajemen klaim.
“Kami secara terus menerus melakukan upaya-upaya di internal untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi operasional kami dengan mengoptimalkan dan mengotomatiskan operasi yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan [AI] untuk menyederhanakan proses dan agar manajemen klaim dapat dilakukan dengan lebih efisien, cepat, dan akurat,” ungkap Karin.
Prudential dan AAJI juga terus berkoordinasi dengan OJK, Kementerian Kesehatan, serta rumah sakit untuk menekan inflasi medis dan praktik overtreatment.
“Selain tentunya industri juga terus mengedukasi akan pentingnya kesehatan dan juga memiliki proteksi kesehatan untuk ketahanan keuangan,” ungkap Karin.
Adapun, salah satu penyebab tingginya klaim asuransi kesehatan adalah adanya inflasi medis. Adapun Mercer Marsh Benefit Health Trend Report mengeluarkan Health Trend Report yang memproyeksikan inflasi medis di Indonesia hingga akhir tahun 2024 dapat mencapai 17,9%.
Artinya pada 2024 saja, menurut MMB Health Trend, terjadi peningkatan proyeksi inflasi medis di Indonesia yang cukup signifikan dari awal tahun yang hanya diproyeksikan di angka 13% menjadi hampir 18% di akhir tahun 2024.