Rasio Klaim Kesehatan Asuransi Jiwa Diprediksi Tembus 100% di Akhir 2024
Bisnis.com, JAKARTA - Pakar asuransi memprediksi rasio tinggi klaim kesehatan asuransi jiwa belum akan mereda sampai akhir 2024.
Pasalnya, hingga September 2024, premi asuransi kesehatan mencapai Rp14,98 triliun sementara klaim yang dibayarkan sebesar Rp20,91 triliun. Hal ini membuat rasio klaim kesehatan mencapai 139,5%.
Pengamat asuransi dan Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Risiko dan Asuransi (STIMRA) Abitani Taim mengatakan di sisa tahun yang tinggal hitungan jari ini pertumbuhan premi kesehatan asurasi jiwa tidak akan mampu mengejar pertumbuhan klaim yang dibayar.
"Hal itu karena mengingat kondisi cuaca dan meningkatnya pergerakan manusia menjelang libur Nataru. Rasio cash flow pembayaran klaim dan pendapatan premi kemungkinan besar masih akan di atas 100%," kata Abitani kepada Bisnis, Kamis (12/12/2024).
Menurutnya, beberapa faktor utama yang membuat klaim kesahatan asuransi jiwa melonjak adalah inflasi kesehatan dan adanya overtreatment dari rumah sakit. Selain faktor utama itu, dia menilai perubahan cuaca dan gaya hidup masyarakat turut memberi andil.
"Untuk meredam dampak inflasi biaya kesehatan, kesadaran masyarakat berobat perlu diimbangi dengan ketersediaan fasilitas dan obat-obatan serta kelengkapan kesehatan yang memadai, termasuk jumlah dokter dan tenaga medis lainnya," kata Abitani.
Sementara untuk mengatasi masalah overtreatment, Abitani mengatakan koordinasi antara rumah sakit dengan perusahaan asuransi jiwa sangat penting agar penanganan pasien diberikan sesuai kebutuhan.
"Selanjutnya, berserta dengan stakeholder yang lain, perusahaan asuransi dan asosiasi industrinya mengkampanyekan edukasi untuk menjaga kesehatan dan hidup sehat," pungkasnya.