Ratusan Gerai Alfamart Tutup, Juru Parkir Pertimbangkan Cari Pekerjaan Lain
DEPOK, KOMPAS.com - Toro (46), juru parkir di salah satu gerai Alfamart daerah Depok mengatakan, ia harus mencari alternatif pekerjaan lain menyusul kabar penutupan ratusan gerai Alfamart.
Pasalnya, memarkir kendaraan di Alfamart menjadi sumber pendapatan Toro setiap hari.
“Mungkin saya beneran harus coba mulai alternatif kerjaan yang lain,” kata Toro saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (16/12/2024).
Toro bilang, sehari-hari ia mengantongi uang puluhan ribu rupiah dari hasil memarkir. Uang itu ia gunakan untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
“Kalau sudah waktunya saya merasa lapar, itu saya pulang dulu ke rumah biar hemat, titip ke pegawai Alfamart dulu. Jadi uang (parkir) aman enggak kepakai,” ungkap dia.
Sebagai juru parkir, Toro kerap merasa lelah. Sebab, pendapatannya bergantung kepada kemujuran.
Senada dengan Toro, juru parkir gerai Alfamart lain bernama Bachtiar (60) juga mengaku khawatir akan kabar penutupan ratusan gerai Alfamat.
“Kalau mau beneran tutup berarti ya pemasukan saya semakin berkurang,” terang Bachtiar.
Bachtiar yang baru tiga bulan menjadi juru parkir gerai Alfamart di wilayah Depok itu menilai, pelanggan memang semakin berkurang setelah mesin ATM dari salah satu bank ditiadakan.
“Pas masih ada ATM bank itu, lumayan ramai gerai tuh. Parkir juga jadi pada mau bayar meski cuma habis narik uang dan enggak belanja,” tutur Bachtiar.
Tak hanya itu, ia juga melihat lokasi gerai Alfamart tempatnya berjaga terbilang sepi meski buka selama 24 jam.
“Padahal 24 jam tapi ya enggak se ramai yang diharapkan saja,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Corporate Affairs Director PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart), Solihin membenarkan bahwa ratusan gerai Alfamart telah ditutup sepanjang tahun ini.
“Biaya toko makin mahal, kita memaklumi kalau naik tapi kalau biaya sewa naiknya tinggi dan enggak wajar ya harus ditutup," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (15/12/2024).