Ratusan Sapi Terjangkit PMK, Seluruh Pasar Hewan di Wonogiri Ditutup

Ratusan Sapi Terjangkit PMK, Seluruh Pasar Hewan di Wonogiri Ditutup

WONOGIRI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Wonogiri memutuskan menutup seluruh pasar hewan selama sepekan setelah kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) mewabah dalam sebulan terakhir.

Penutupan pasar hewan dilakukan agar sapi milik peternak yang sehat tidak tertular PMK.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, yang dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (2/1/2025), menyatakan penutupan seluruh pasar hewan diberlakukan mulai besok, Jumat (3/1/2025).

Surat edaran penutupan sementara pasar hewan sudah disampaikan ke seluruh pengelola pasar hari ini.

“Hari ini kami sudah mengeluarkan surat edaran, mulai besok kami melakukan penutupan seluruh pasar hewan yang ada selama seminggu ke depan di Kabupaten Wonogiri. Penutupan pasar hewan kami lakukan untuk mencegah dan mengurangi penularan PMK sapi lainnya,” kata pria yang akrab disapa Jekek ini.

Jekek mengatakan pasar hewan menjadi lokasi pertemuan antarhewan dari berbagai daerah.

Dengan demikian, pasar hewan menjadi salah satu lokasi yang berpotensi terjadinya penularan PMK pada sapi.

Menurut Jekek, sapi yang terjangkit PMK di Kabupaten Wonogiri mencapai 310 ekor. Dari jumlah itu, 57 di antaranya mati dan 236 sudah dinyatakan sembuh.

Sementara jumlah populasi sapi mencapai 170.324 ekor.

Jekek mengatakan kasus keterjadian sapi terinfeksi PMK terjadi di seluruh kecamatan di Kabupaten Wonogiri.

Untuk itu, ia sudah menginstruksikan camat agar berkoordinasi dengan seluruh kepala desa untuk langkah penanganan dan pencegahan kasus PMK.

Salah satu pencegahan agar sapi tidak terjangkit PMK, kata Jekek, adalah meminta kepada seluruh peternak untuk membersihkan kandang sapi.

Selain itu, menyemprotkan disinfektan sehingga virus PMK tidak menulari sapi yang sehat.

Terkait asal muasal sapi di Wonogiri terjangkit PMK, Jekek mengatakan kasus PMK terjadi di seluruh Pulau Jawa.

Bahkan, kasus PMK yang melanda sapi sudah masuk kategori kejadian luar biasa.

“Kejadian ini tidak hanya terjadi di satu wilayah saja, tetapi serentak di Pulau Jawa,” ungkap Jekek.

Terhadap persoalan itu, Pemkab Wonogiri akan menunggu petunjuk dari pemerintah pusat terkait langkah lanjutan untuk penanganan kasus PMK.

Kendati demikian, Pemkab Wonogiri sudah meminta agar seluruh peternak membersihkan kandangnya sesuai rekomendasi Balai Besar Veteriner Wates-Yogyakarta.

Untuk penjualan daging sapi, Jekek mengatakan sapi yang dipotong sudah dipastikan dalam kondisi sehat.

Dengan demikian, daging yang dihasilkan layak dijual dan sehat untuk dikonsumsi manusia.

Sumber