Refleksi dari Logimotion 2024 Dubai

Refleksi dari Logimotion 2024 Dubai

Perjalanan menuju panggung Logimotion 2024 adalah kisah transformasi yang menginspirasi. Sebagai pembicara yang diundang khusus, saya juga diberi kehormatan untuk berbicara dalam sesi TransMobility Forum (TMF), bagian dari rangkaian acara ini. TMF adalah ajang yang mempertemukan para pemimpin pemikiran, pembuat kebijakan, dan visioner teknologi untuk berbagi wawasan tentang inovasi transportasi terkini.

Delegasi yang hadir mendapat kesempatan mendalami tren seperti kendaraan otonom dan listrik, jaringan transportasi terintegrasi, serta infrastruktur kota pintar. Forum ini menjadi ruang dinamis yang memperkuat strategi dan merancang peta jalan menuju mobilitas yang berkelanjutan dan aksesibel. Dalam momen ini, saya membawa suara Indonesia, sebuah negara dengan tantangan besar tetapi juga potensi tak terbatas, untuk berdiri sejajar di panggung global.

Dari Tantangan Menuju Peluang Kisah Indonesia

Indonesia adalah potret nyata dari tantangan yang dihadapi negara-negara di Global South. Dari kemacetan lalu lintas yang melumpuhkan produktivitas hingga emisi gas rumah kaca yang mencemari lingkungan, ini bukan sekadar angka statistik, melainkan kenyataan yang dihadapi jutaan orang setiap harinya. Jakarta, dengan kepadatan penduduk mencapai 16.160 orang per kilometer persegi, adalah gambaran betapa besarnya masalah urbanisasi ini. Namun, di balik tantangan ini, ada peluang besar yang menunggu untuk diwujudkan.

Sebagai pembicara di TMF, saya mengawali dengan menghadirkan realitas ini kepada audiens global. Saya menekankan bahwa kunci untuk membuka peluang tersebut adalah kolaborasi lintas sektor. Indonesia tidak bisa bergerak sendiri; kemitraan dengan pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat adalah jalan menuju solusi yang berkelanjutan dan inovatif. Teknologi digital sangat berpotensi untuk memberikan solusi inovatif, menjawab permasalahan tersebut, dan melakukan lompatan besar.

Mengangkat Solusi Kolaborasi Publik-Swasta

Di atas panggung, saya berbagi tentang pentingnya kemitraan publik-swasta (Public-Private Partnership). Saya membawa contoh dari Nairobi yang memanfaatkan pembayaran mobile untuk menciptakan layanan transportasi yang inklusif. Kisah ini saya kaitkan dengan peluang besar di Indonesia, termasuk di Ibu Kota Negara (IKN) yang sedang berkembang menjadi semacam "sandbox" smart city.

Di IKN, pemerintah membuka ruang bagi sektor swasta untuk menguji coba berbagai teknologi, mulai dari kendaraan otonom hingga inovasi logistik berbasis AI. Langkah ini tidak hanya mendorong perkembangan teknologi tetapi juga memberikan solusi konkret untuk mengurangi waktu perjalanan dan emisi.

Langkah Nyata Networking dan Kolaborasi

Logimotion bukan sekadar forum diskusi; ini adalah tempat bertemunya ide-ide besar. Saya berkesempatan berdialog dengan asosiasi transportasi dari Thailand dan Presiden Smart City Council, membuka peluang besar untuk kolaborasi. Networking ini menjadi jembatan penting untuk masa depan. Sebagai bagian dari Indonesia Applied Digital Economy & Regulatory Network (IADERN), yang dikenal sebagai super connector bagi pentahelix stakeholders di ekonomi digital, saya menyadari bahwa belajar dari negara lain dan menjalin kolaborasi lintas batas adalah langkah strategis.

Saya ingin menjadi jembatan antara stakeholder luar yang ingin berkolaborasi dengan Indonesia dan sebaliknya. Selain itu, perjalanan saya di Logimotion juga membuka mata terhadap inovasi luar biasa. Dari drone pengantaran barang hingga robot logistik dan pergudangan pintar, saya melihat teknologi yang dapat merevolusi cara kita bekerja di sektor logistik.

Green Financing Jawaban untuk Tantangan Smart City

Salah satu momen penting di Logimotion adalah ketika saya mengajukan green financing sebagai solusi. Ini bukan sekadar konsep, tetapi sebuah mekanisme pendanaan yang mencakup obligasi hijau, investasi berkelanjutan, dan dukungan dari lembaga keuangan internasional.

Bagi Indonesia, ini adalah jawaban untuk mengatasi biaya besar yang diperlukan untuk membangun smart city berkelanjutan. Dengan keterbatasan anggaran pemerintah, pembiayaan hijau memastikan bahwa proyek-proyek besar tetap berjalan tanpa mengorbankan kebutuhan dasar masyarakat. Ini juga menjadi relevan untuk negara Global South lainnya, yang menghadapi tantangan serupa.

Inspirasi dari Dubai Kota Masa Depan

Kunjungan saya ke Dubai memberikan lapisan inspirasi yang mendalam, terutama saat saya menyempatkan diri mengunjungi Museum Dubai Frame. Museum ini tidak hanya memukau secara arsitektur, tetapi juga menyampaikan visi besar Dubai dengan cara yang mudah dipahami, menghibur, dan sangat informatif.

Sebagai contoh, informasi tentang target Dubai untuk mencapai 25% kendaraan otonom pada 2030 disajikan dengan cara yang menarik dan jelas. Puncak pengalaman ini adalah video imersif yang menampilkan visi Dubai dalam 50 tahun ke depan gedung pencakar langit ultra-modern, mobil terbang, kedokteran berbasis AI, serta kota yang dirancang inklusif, bahkan untuk penyandang disabilitas.

Apa yang membuat Dubai unik adalah kemampuannya untuk tidak hanya merancang visi besar tetapi juga mengkomunikasikannya secara efektif kepada publik. Lebih dari itu, Dubai berhasil menjadikan visi smart city sebagai daya tarik wisata. Ini bisa menjadi inspirasi bagi Jakarta, yang memiliki ambisi menjadi kota global setelah tidak lagi menjadi ibu kota negara.

Namun, pertanyaannya, kota global seperti apa yang ingin dicapai Jakarta? Untuk memiliki positioning yang kuat dan setara dengan kota global lainnya seperti Dubai, Jakarta perlu membangun visi yang jelas, berani, dan mencerminkan identitas uniknya, sekaligus belajar bagaimana mengomunikasikan visi tersebut secara efektif kepada dunia.

Menjadi Pemain Global Indonesia di Panggung Dunia

Logimotion 2024 adalah tonggak penting yang menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama dalam transformasi mobilitas global. Dengan inovasi dan pengembangan yang tengah berjalan, Indonesia dapat menjadi model inspiratif bagi negara-negara Global South lainnya. Saya juga ingin menjadi jembatan bagi mereka yang ingin memanfaatkan peluang di pasar smart city Indonesia, mendorong kolaborasi lintas sektor yang saling menguntungkan.

Dubai, dengan posisi strategisnya sebagai penghubung antara Asia dan Afrika, memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana sebuah kota dapat menjadi pusat inovasi dan kolaborasi global. Melalui refleksi ini, saya yakin bahwa Indonesia dapat menyusul langkah tersebut, menciptakan kota-kota yang tidak hanya cerdas tetapi juga inklusif dan berkelanjutan.

Mari kita optimis menatap masa depan. Seperti visi Presiden Prabowo yang menekankan pentingnya membangun Indonesia yang mandiri, kuat, dan berdaya saing global, kolaborasi, teknologi, dan visi yang jelas adalah fondasi menuju Indonesia Emas 2045. Dengan semangat ini, Indonesia tidak hanya mampu berdiri sejajar dengan kota-kota global lainnya, tetapi juga memberikan kontribusi nyata sebagai bangsa yang maju, inklusif, dan menjadi inspirasi dunia.

Refleksi dari pengalaman ini adalah pengingat bahwa kolaborasi adalah kunci. Saya percaya bahwa dengan memanfaatkan teknologi, green financing, dan kemitraan lintas sektor, kita dapat mewujudkan kota yang lebih cerdas, efisien, dan berkelanjutan untuk masa depan.

Tuhu Nugraha Digital Business & Metaverse Expert, Principal Indonesia Applied Digital Economy & Regulatory Network (IADERN)

Sumber