Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Senin 28 Oktober 2024
Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabugan (IHSG) diperkirakan bergerak volatil sepanjang pekan ini, 28 Oktober—1 November 2024, dibayangi oleh tiga sentimen utama dari global dan domestik.
Pada Jumat (25/10/2024), IHSG ditutup di level 7.694,66. Di level itu, IHSG menguat 5,8% year-to-date (YtD).
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas David Kurniawan menegaskan para trader perlu mencermati tiga sentimen yang mempengaruhi pasar saham pada pekan ini. Tiga sentimen tersebut, yakni potensi berakhirnya tren reli pasar saham Amerika Serikat, update indikator makroekonomi global, serta kebijakan energi pembangunan dalam negeri awal pemerintahan Prabowo-Gibran.
Terkait dengan Wall Street, David menjelaskan S&P 500 ditutup datar pada Jumat pekan lalu, Dow Jones turun 259 poin, sedangkan Nasdaq 100 naik 0,5% karena penurunan saham perbankan menutupi kenaikan saham teknologi.
"Sektor keuangan khususnya, terpengaruh oleh kekhawatiran seputar New York Community Bancorp yang sahamnya anjlok -8,2% menyusul arahan yang mengecewakan. Bank of America dan Wells Fargo masing-masing turun -1,7% dan -1,3%, sedangkan Morgan Stanley dan Goldman Sachs turun -2%," papar David.
Terkait sentimen global macro update, imbuhnya, minggu ini akan menjadi minggu yang sangat sibuk di Amerika Serikat, karena investor fokus pada estimasi awal pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) kuartal III/2024, non-farm payrolls, tingkat pengangguran dan lowongan pekerjaan JOLTS.
Rilis data penting lainnya akan mencakup ISM Manufacturing PMI, kepercayaan konsumen CB, laporan inflasi PCE dan angka pengeluaran dan pendapatan pribadi.
Pergerakan investor asing juga wajib diamati pekan ini. Diketahui selama seminggu terakhir, investor asing mencatatkan net sell Rp1,7 triliun di pasar reguler dengan penjualan terbesar di saham BBRI.
"Maka dari itu, pergerakan investor asing di minggu ini sangat perlu dicermati, mengingat kepemilikan asing di saham saham dengan market cap besar juga sangat berpengaruh," tandas David.
Dari dalam negeri, euforia dalam negeri juga belum sepenuhnya selesai dengan dilantiknya Presiden ke-8 Indonesia. Terlebih, Prabowo Subianto menyoroti pentingnya swasembada pangan dan energi di tengah situasi global yang tidak menentu.
Selain itu, Prabowo turut menginstruksikan kementerian terkait untuk segera merumuskan program penghiliran 26 komoditas dan melanjutkan pembangunan dan program makan bergizi.
“Kebijakan Presiden Prabowo ini tentu memberi sengatan positif pada emiten yang berhubungan dengan energi dan pembangunan, seperti TAPG dan SMGR ,” tegas David.
Berkaca pada sentimen-sentimen di atas, Indo Premier Sekuritas menyarankan investor untuk mencermati saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR), PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG), dan PT Arwana Citra Mulia Tbk. (ARNA).
Menurut David, saham SMGR didorong oleh sentimen positif sektor barang baku, termasuk semen, seiring dengan program Presiden Prabowo untuk membangun 15 juta rumah. Hal itu berpotensi mendorong permintaan semen sebagai bahan penunjang properti.
Saham SMGR mendapat rekomendasi beli dengan entry point Rp4.390 dan target harga Rp4.750. Sementara itu, saham TPAG mendapat rekomendasi buy on pullback dengan pintu masuk di level Rp890 dan target harga Rp975 per saham.
David menyoroti faktor kenaikan harga CPO 4 hari beruntun sebesar 7,92%. Alasan pertama kenaikan harga CPO adalah keterbatasan pasokan dari Malaysia. Sektor ini juga ditopang sentimen kebijakan energi terbarukan Prabowo.
Sementara itu, saham ARNA disarankan buy on breakout dengan entry point Rp1.640 dan target harga Rp1.750 per saham.
"IPOT melihat faktor industri akan membaik didorong oleh langkah anti–dumping yang diterapkan oleh pemerintah, seperti bea masuk anti–dumping [BMAD] dan peraturan SNI akan membatasi impor ubin murah. Di sisi lain, program pemerintah dalam pembangunan rumah terjangkau harapan-nya akan berdampak terhadap ARNA."
IHSG mengakhiri sesi I perdagangan hari ini, Senin (28/10/2024), di posisi 7.610,18. Di level itu, IHSG terkoreksi 84,47 poin atau turun 1,1%.
Sepanjang sesi I, IHSG bergerak di rentang 7.599,62–7.714,74. Sebanyak 187 saham menguat, 385 saham melemah, dan 216 saham stagnan.
Koreksi IHSG ditekan oleh pelemahan harga saham BBRI -0,84%, BMRI -3,19%, BREN -6,53%, BBCA -0,7%, dan PANI turun 2,34%. Di sisi lain, saham BRMS naik 4,57%, ADRO 0,55%, PSAB 3,23%, ANTM 2,52%, dan TLKM naik tipis 0,34%.
IHSG berbalik ke zona merah pada perdagangan awal pekan ini hingga pukul 11.20 WIB. IHSG merosot 1,08% atau turun 83,21 poin ke posisi 7.611.
Penurunan IHSG ditekan oleh koreksi harga saham BBRI 0,84%, BMRI -2,84%, BBCA -0,7%, BREN anjlok 6,19%, PANI -3,51%, dan GOTO turun 2,86%.
Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka stagnan pada posisi 7.694,66. IHSG sempat bergerak di rentang 7.692,69-7.714,73 sesaat setelah pembukaan.
Tercatat, 170 saham menguat, 123 saham melemah, dan 252 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar IHSG terpantau menjadi Rp12.958 triliun.
Saham PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) yang menjadi konstituen baru indeks LQ45 tercatat menguat 5,65% ke level Rp655 per saham pagi ini. Begitu pula saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) yang naik 3,93% pagi ini ke level Rp1.455 per saham.