Rekonstruksi Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang, Aipda Robig Berikan Kesaksian Berbeda
SEMARANG, KOMPAS.com - Aipda Robig, pelaku penembakan terhadap Gamma Rizkynata (GR), memberikan kesaksian yang berbeda dengan para saksi dalam rekonstruksi yang dilakukan oleh Polda Jawa Tengah di depan Alfamart Kalipancur, Semarang, Senin (30/12/2024).
Perbedaan tersebut muncul saat reka ulang terkait jarak penembakan yang mengakibatkan tewasnya Gamma, seorang pelajar SMKN 4 Semarang.
Menanggapi perbedaan kesaksian ini, Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, menyatakan bahwa tidak ada masalah terkait perbedaan pendapat tersebut.
"Kalau jarak tembak tak ada masalah karena itu fakta yang ada di lapangan," ujar Artanto usai rekonstruksi.
ANTARA FOTO/Makna Zaezar Terduga pelaku penembakan siswa SMK Aipda Robig Zainudin (tengah) digiring petugas memasuki ruang sidang kode etik kasus tersebut di Mapolda Polda Jateng, Semarang, Jawa Tengah, Senin (9/12/2024). Sidang kode etik tersebut beragenda pembacaan putusan terkait tindakan berlebihan atau excessive action yang diduga dilakukan Aipda Robig Zainudin dengan menembak mati korban Gamma Rizkynata Oktafandy (16) pada Minggu (24/11/2024) dini hari. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/aww.
Artanto menambahkan bahwa kesaksian dari para saksi dan tersangka akan dicocokkan dengan hasil berita acara pemeriksaan (BAP) yang diperoleh penyidik.
"Itu tak ada masalah," tegasnya.
Menurutnya, hal yang terpenting adalah bahwa kejadian penembakan tersebut memang terjadi saat rekonstruksi berlangsung.
"Yang penting semua melihat bahwa kejadian itu ada dan diukur saat rekonstruksi," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Dwi Subagio, menambahkan bahwa perbedaan antara keterangan tersangka dan saksi merupakan hal yang wajar.
"Itu sah-sah saja ya. Akan kami dukung dengan bukti forensik yang telah kami dapat. Kami akan sandingkan," ucap Dwi.
Dia juga menegaskan bahwa semua keterangan dari para saksi dan tersangka sudah didukung dengan alat digital forensik.
"Handphone para saksi itu sudah kami mintai," tambahnya.
Rekonstruksi ini menjadi langkah penting dalam proses penyidikan kasus penembakan yang menewaskan Gamma, dan diharapkan dapat memberikan kejelasan lebih lanjut terkait peristiwa tersebut.