Relawan Yakin Jokowi Tak Berniat Ambil Alih PDIP, Justru Dapat Karpet Merah dari Partai Lain
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum barisan relawan Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer menilai, Presiden ke-7 Joko Widodo tidak memiliki niat sama sekali untuk mengambil alih PDI-P dari tangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Hal ini menanggapi adanya kekhawatiran PDI-P usai beredar isu rencana perusakan partai oleh pihak tertentu menjelang Kongres PDI-P pada April 2025 mendatang.
Salah satu upaya perusakan itu ditandai dengan pemasangan baliho yang meragukan legalitas kepemimpinan Megawati.
"Saya rasa enggak, Pak Jokowi enggak niat. Pak Jokowi adalah Jokowi. Dia adalah dirinya sendiri," kata Noel dikutip dari tayangan siniar GASPOL! Kompas.com, Sabtu (28/12/2024).
Ia tidak memungkiri, Jokowi seringkali dituding melakukan cawe-cawe, bahkan sebelum mantan Wali Kota Solo itu resmi dipecat PDI-P. Bukan hanya cawe-cawe, narasi-narasi pengambilalihan juga santer terdengar.
Menurut dia, PDI-P sudah paranoid berlebihan hingga memecat keanggotaan Jokowi dari partai.
"Jadi mungkin tingkat paranoidnya sudah terlalu tinggi yang akhirnya (mereka memutuskan), ‘Sudah, lah, pecat aja, lah, keanggotannya’. Karena kan syarat dari Anggaran Dasar partai itu harus punya kartu anggota. Ya mungkin itu paranoidnya," ucap Noel.
Menurut Noel, alih-alih berminat dengan PDI-P, Jokowi justru sudah mendapat karpet merah atau tawaran bagus semenjak "diusir" PDI-P. Bisa saja, kata dia, Jokowi menempati posisi strategis di partai lain.
"Dampak dari pemecatan PDIP ke Jokowi di luar sana itu udah banyak macam multi-karpet, ya. Karpet merah, karpet biru, karpet hijau, karpet kuning, gitu loh," jelas Noel.
Lebih lanjut, Noel mempertanyakan apa alasan PDI-P berani memecat Jokowi ketika mantan Gubernur DKI Jakarta itu sudah tidak memiliki jabatan sebagai Presiden.
Pasalnya, Jokowi hanya berstatus sebagai anggota partai ketika dipecat. Jokowi pun tidak memegang jabatan tinggi di partai banteng bermoncong putih tersebut.
"(Memangnya) Enggak malu, gitu loh. Cuma anggota loh, dia. Tiba-tiba di partai lain dikasih jabatan strategis. (PDI-P) Enggak malu? Ya akhirnya kan saya lihat malah kontraproduktif secara politik, melakukan keputusan politik yang kurang baik menurut saya," tandas Noel.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri disebut telah mengeluarkan instruksi agar seluruh kader siaga satu menghadapi upaya pihak luar untuk mengacak-acak internal partai.
Ketua DPP PDI-P Deddy Sitorus menjelaskan, instruksi itu disampaikan setelah seluruh pengurus partai mengendus adanya upaya menyerang PDI-P menjelang kongres pada 2025 mendatang.
Upaya itu disebut Deddy dilakukan secara terorganisir dengan memunculkan isu bahwa PDI-P dan kepengurusan Megawati adalah Ilegal.
Sebab, salah satu agenda Kongres PDI-P pada 2025 adalah pemilihan Ketua Umum Partai untuk periode selanjutnya.
"Diserukan kepada seluruh jajaran partai agar bersiap siaga untuk melawan berbagai bentuk upaya untuk menyerang PDI Perjuangan, dalam bahasa Ibu Megawati mengawut-awutkan, kira-kira seperti itu, mengacak-acak PDI Perjuangan," ujar Deddy saat konferensi pers, Kamis (19/12/2024) malam.
Deddy mengungkapkan, isu yang menyudutkan PDI-P di bawah kepengurusan Megawati tersebut dimunculkan lewat pemasangan spanduk di sejumlah titik di Jakarta.
"Kami melihat bahwa bertebaran spanduk ini dan kemudian adanya beberapa indikasi pengerahan buzzer-buzzer dan informasi-informasi sesat tentang PDI Perjuangan," kata Deddy.