Remaja di Tangerang Dicabuli Guru Mengaji, Korban Diduga Capai Puluhan
TANGERANG, KOMPAS.com - Seorang remaja berinisial F (18) menjadi korban pencabulan seorang guru mengaji berinisial W (40) di Sudimara Selatan, Ciledug, Kota Tangerang.
F mengatakan, pencabulan itu terjadi sekitar tujuh tahun lalu, saat dirinya masih berusia 11 tahun atau kelas 6 SD. F yang merupakan murid W dicabuli di kamar mandi rumah pelaku usai belajar mengaji.
"Saya diajak ke toilet. Terus saya dipegang-pegang sampai mengeluarkan cairan," ujar F saat ditemui Kompas.com di Sudimara Selatan, Ciledug, Kota Tangerang, Rabu (1/1/2025).
Usai tindakan pencabulan itu, F diberi uang oleh W sebesar Rp 50.000.
"Dia ngasih duit Rp 50.000, bilangnya buat jajan atau enggak buat beli rokok atau segala macam," kata dia.
F yang ketika itu masih berusia 11 tahun tak bisa berbuat banyak. Dia tak berani menceritakan kejadian ini ke keluarganya karena takut dengan W.
"Saat itu saya masih kecil, takut sama dia karenakan dia ustaz," jelas F.
Tak hanya sekali, tindakan pencabulan itu dilakukan W sebanyak tiga kali. F pun mengaku sempat mengalami trauma selama satu tahun.
"Sempat trauma sampai enggak mau ke sana lagi, tapi Alhamdulillah sekarang sudah hilang traumanya," kata dia.
Tujuh tahun usai insiden itu, F akhirnya memberanikan diri untuk bercerita kepada orangtuanya. Kejadian ini diungkap F setelah mendengar kabar adanya korban pencabulan lain dengan pelaku W.
Bahkan, menurut F, korban dugaan pencabulan W mencapai 30 orang yang seluruhnya merupakan murid mengaji pelaku.
"Usianya (korban) sekitar SD sama SMP, mungkin kelas 1 atau 2," ungkap dia.
Usai menceritakan kejadian ini, F dan orangtuanya langsung mendatangi rumah keluarga W pada Sabtu (7/12/2024).
Orangtua F menceritakan tindakan W terhadap anaknya. Namun, pihak keluarga W tidak percaya.
"Saya sempat cerita ke keluarga pelaku. Itu saya masih respons baik sama pihak keluarga pelaku, cuma dari pihak sana itu masih kurang percaya," kata F.
Bahkan, kata F, setelah mengadukan insiden ini, keluarga W malah memutarbalikkan fakta.
"Karena memang dari keluarga itu enggak ada yang tahu sama sekali kalau pelaku kata gitu, cuma tiba-tiba, selang dua hari, saya dengar nama saya sudah jelek. Mereka memutarbalikkan fakta bahwa saya yang melakukan hal pelecehan itu," tambah dia.
Merasa tak terima, F melaporkan tindakan W ke Polres Metro Tangerang Kota pada Senin (16/12/2024). Ia melapor bersama korban dugaan pencabulan W yang lain.
Para korban pun telah menjalani visum. F menyebut, polisi saat ini sedang memburu pelaku yang kabarnya berada di Serang, Banten untuk kembali belajar di pondok pesantren.
"Terakhir saya lihat itu Jumat (29/11/2024). Dia pergi ke Serang katanya mau mondok lagi. Yang saya dengar sih katanya polisi sudah mulai bergerak buat cari pelaku," kata dia.
Adapun Kompas.com telah menghubungi Polres Metro Tangerang Kota untuk mengonfirmasi kejadian ini. Namun hingga berita ini ditayangkan, belum ada respons dari polisi.