Rencana Investasi Apple, BP Batam Ingatkan Direct Inquiry

Rencana Investasi Apple, BP Batam Ingatkan Direct Inquiry

Bisnis.com, BATAM - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebut Apple sepakat berinvestasi sebesar Rp 16 triliun di Batam, Kepulauan Riau. Rencananya, raksasa teknologi itu akan membangun pabrik AirTag.

Badan Pengusahaan (BP) Batam selaku pengelola investasi kawasan menyebut belum menerima direct inquiry atau permohonan informasi terkait investasi dari Apple ataupun subkontraktor-nya.

"Kami sudah mendengar beberapa isu negosiasi terkait rencana investasi ini di Batam, tapi sampai saat ini BP Batam belum ada direct inquiry dari Apple ataupun subkon-nya," kata Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait di Batam, Rabu (8/1/2025).

Meski begitu, BP Batam terus berkomunikasi dengan BKPM, yang terus bernegosiasi dengan Apple. "Hal ini mungkin masih menjadi diskusi antara perusahaan dengan kementerian terkait di pusat," imbuhnya.

Dia menjelaskan BP Batam menyambut baik dan siap menindaklanjuti rencana investasi tersebut apabila sudah ada informasi langsung kepada pihaknya.

Menurut Ariastuty, investasi dari Apple diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Batam.

Sebelumnya di Batam, Apple telah membangun Apple Developer Academy pada tahun 2020. Lokasinya berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park.

Akademi tersebut merupakan tempat pelatihan industri kreatif, dimana para pelajarnya banyak membuat aplikasi kreatif, hiburan baik dalam bentuk game maupun live experience.

Berdasarkan data dari BP Batam, Apple Developer Academy telah meluluskan 400 peserta dalam program iOS Development.

Sebelumnya, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menyebut Apple sepakat investasi awal senilai Rp 16 triliun untuk pembangunan AirTag di Batam.

Rosan menyampaikan, pihaknya dengan Apple telah berkomitmen bahwa investasi tersebut akan digunakan untuk pembangunan tahap pertama pabriknya di Indonesia.  

"Pada intinya mereka bicara dan berkomitmen untuk pembangunan tahap pertama vendor AirTag US$1 miliar," ujar Rosan di kantor BKPM, Selasa (7/1/2025).  

Harapannya, pabrik tersebut dapat memproduksi 65% dari kebutuhan global AirTag—produk dari Apple untuk melacak keberadaan barang seperti kunci maupun dompet.

Sumber