Respons Pemkot Depok soal Mesin Insinerator Sampah yang Diprotes Warga

Respons Pemkot Depok soal Mesin Insinerator Sampah yang Diprotes Warga

Sejumlah warga di Sukmajaya, Kota Depok, melakukan demonstrasi memprotes keberadaan mesin insinerator sampah. Menanggapi hal itu, Kadis Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Depok Abdul Rahman mengatakan segala kebijakan ada dampaknya.

"Dengan kegiatan hari ini bahwa ada warga masyarakat yang mengatasnamakan forum pemuda pejuang penolak insinerator yang memang itu menjadi kebijakan Kota-Kota Depok dalam rangka pengelolaan sampah yang sudah terpasang di TPS Merdeka," kata Abdul kepada wartawan, Senin (23/12/2024).

"Tujuan daripada aksi warga adalah menyampaikan keberatan atas keberadaan warga yang menurut catatan mereka itu ya berdampak. Nah kita memang segala kebijakan pasti ada dampaknya, tetapi prosedur tetap kita lakukan," tambahnya.

Abdul mengatakan DLHK akan mengukur dampak dari insinerator sampah tersebut. Meski warga menolak, Abdul mengatakan tugasnya yakni mengelola sampah di Kota Depok.

"Jadi nanti kita ukur dampaknya seperti apa. Kemudian kalau mereka masih melakukan informasi-informasi atau kegiatan-kegiatan yang prinsipnya menolak karena tugas kami sekali lagi adalah bagaimana sampah di Kota Depok ini terkelola," ucapnya.

Dia mengatakan ada sekitar 12 ton sampah dikelola insinerator di lokasi. Dengan adanya insinerator, nantinya sampah tak dibuang lagi ke TPA Cipayung.

"Karena kan di situ itu sebenarnya di RW5, di TPS Merdeka itu timbulan sampahnya satu hari kurang lebih 12 ton. 12 ton, kecil itu, Pak, kecil. Makanya dengan mesin ini harapannya selesai di situ, nggak dibuang ke Cipayung lagi," jelasnya.

Dia mengatakan pihaknya bakal menguji kesehatan warga dan kualitas udara di lokasi. Dibarengi dengan evaluasi, insinerator masih terus beroperasi.

"Iya (ada uji kesehatan warga) dan kita uji kualitas udara, jadi sebelum itu kita sudah uji udara juga di situ. Ya memang apapun yang kita ambil tentu, makanya saya mengambil sikap bahwa penggunaan insinerator ini akan terus kita jalankan sambil kita evaluasi efektivitasnya sejauh mana. Tadi masukan-masukan banyak sekali masukan dari Wali akan kita perhatikan," tutupnya.

Warga mengeluhkan insinerator yang menimbulkan masalah kesehatan warga sekitar. Imbas insinerator itu, warga mengalami sesak napas.

"Dampak pada saat mesin ini dioperasionalkan benar-benar bagi kami sebagai warga secara kesehatan, sangat-sangat terganggu karena masalah asapnya ini masuk ke rumah kami. Sesak napas kami," kata Koordinator aksi, Andri, kepada wartawan, Senin (23/12).

Andri mengatakan warga sekitar merasa hidung tersumbat, mata perih, serta batuk akibat insinerator tersebut. Dia mengatakan bau dari insinerator tersebut menyengat.

"Semua yang berada di sini merasa hidungnya tersumbat, matanya perih, batuk. Semua kita merasakan dan baunya pun menyengat," jelasnya.

"Dampak batuk, sesak. Terutama pasti ya kan kata dokter spesialis paru tetangga kami itu sudah pasti kita. Itu sudah pasti ISPA. Yang dampak awal itu pasti ISPA dan akan melanjut ke yang lainnya," tambahnya.

Simak video Mesin Insinerator Sampah yang Diprotes Warga Sukmajaya Depok

[Gambas Video 20detik]

Sumber