Rezim Assad Tumbang, Iran Harap Tetap Bersahabat dengan Suriah
Iran, sekutu utama rezim Presiden Bashar al-Assad selama konflik Suriah, mengharapkan hubungan yang "bersahabat" dengan Damaskus bisa terus berlanjut bahkan setelah Assad tak lagi berkuasa. Rezim Assad tumbang setelah pasukan oposisi menguasai kota-kota penting Suriah dan menyerbu ibu kota Damaskus.
"Hubungan antara kedua negara Iran dan Suriah memiliki sejarah panjang dan selalu bersahabat, dan diharapkan hubungan ini akan terus berlanjut," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Iran, seperti dilansir Al Arabiya, Senin (9/12/2024).
Selama konflik sipil berlangsung sejak tahun 2011, Iran selalu memberikan dukungan signifikan kepada pemerintah Suriah, termasuk dengan mengerahkan ribuan petempur untuk mendukung rezim Assad.
Konflik Suriah berawal ketika unjuk rasa damai memprotes pemerintah Assad ditanggap dengan kekerasan brutal oleh rezim Assad, yang kemudian memicu perang sipil yang menghancurkan selama belasan tahun terakhir.
Rezim Assad, yang didukung Iran dan Rusia, tumbang dari kekuasaan setelah pasukan oposisi menyerbu Damaskus pada akhir pekan, usai berhasil merebut kota strategis Aleppo pekan lalu, dan menyatakan sang Presiden Suriah itu telah meninggalkan negaranya.
Pergerakan pasukan oposisi dalam menumbangkan Assad itu dipimpin kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yang sebelumnya merupakan afiliasi Al-Qaeda dan dikenal dengan nama "Nusra Front".
Pemimpin kelompok itu, Abu Mohammed al-Jolani, memutuskan hubungan dengan Al-Qaeda tahun 2016 dan Nusra Front dibubarkan pada tahun berikutnya, untuk kemudian digantikan oleh komponen kunci HTS.
Kaburnya Assad ke luar negeri disambut perayaan warga di berbagai wilayah Suriah, dengan massa menyerbu dan menduduki rumah mewah Assad pada Minggu (8/12) waktu setempat.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Kedutaan Besar Iran yang ada di Damaskus turut menjadi sasaran penyerbuan kelompok bersenjata setelah rezim Assad tumbang. Rekaman video dari dalam kedutaan yang dibagikan Al Arabiya menunjukkan kelompok bersenjata mengobrak-abrik perabotan dan dokumen di dalam gedung dan merusak jendela.
"Disebutkan bahwa Kedutaan Besar Iran diserbu bersama toko-toko di dekatnya oleh kelompok bersenjata yang berbeda dari kelompok yang sekarang menguasai (sebagian besar) Suriah," demikian laporan televisi pemerintah Iran.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeli Baghaei, seperti dilansir Reuters, menuturkan pada Minggu (8/12) bahwa para diplomat Iran telah mengosongkan gedung kedutaan di pagi hari, sebelum penyerbuan terjadi.
Lihat juga Video ‘Israel Serang Gudang Senjata di Ibu Kota Suriah saat Rezim Assad Tumbang’
[Gambas Video 20detik]