Ridwan Kamil Butuh Endorse Terang-terangan dari Prabowo
JAKARTA, KOMPAS.com - Persaingan pada Pilkada Jakarta semakin ketat, dengan elektabilitas pasangan calon gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil (RK)-Suswono kini kian terkejar oleh lawannya, Pramono Anung-Rano Karno.
Dalam survei Litbang Kompas terbaru, elektabilitas Pramono-Rano berada di angka 38,3 persen, sedangkan Ridwan Kamil-Suswono meraih 34,6 persen. Sementara, tingkat keterpilihan paslon nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, sebesar 3,3 persen.
Dalam situasi ini, RK-Suswono yang didukung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus membutuhkan gebrakan, salah satunya dukungan Prabowo Subianto, sebagai Ketum Partai Gerindra.
"Kalau saya melihatnya RK-Suswono ini membutuhkan endorse Pak Prabowo," ujar pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (10/11/2024).
Dukungan terbuka dari Prabowo sebelumnya dilakukan kepada pasangan cagub dan cawagub Jawa Tengah nomor urut 2, Ahmad Luthfi-Taj Yasin yang diusung KIM Plus.
Orang nomor satu di Indonesia itu bahkan secara terbuka memohon kepada masyarakat Jawa Tengah agar mendukung Luthfi-Taj.
Dengan demikian, bukan tidak mungkin langkah serupa bisa menjadi dorongan bagi RK-Suswono pada Pilkada Jakarta 2024.
"Dalam konteks itu boleh saja Pak Prabowo sebagai Ketua Umum Partai Gerindra memberikan dukungan yang penting tidak cawe-cawe, tidak ada intervensi hukum. Jadi kalau di Jakarta, misalkan RK butuh endorse ya bisa jadi," kata Ujang.
"Tapi sangat rawan karena pasti banyak kritik, dianggap tidak netral dan memihak," lanjut Ujang.
Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan bahwa Prabowo memiliki pengaruh kuat pada Pilkada Jakarta. Sebanyak 49,7 persen responden mengatakan akan memilih cagub-cawagub Pilkada Jakarta yang didukung oleh Prabowo Subianto.
Selain itu, sosok Presiden ke-7 RI Joko Widodo juga menjadi urutan kedua sosok yang paling memengaruhi pemilih pada Pilkada Jakarta 2024. Sebanyak 46,6 persen responden mengatakan akan memilih cagub-cawagub Pilkada Jakarta yang didukung Joko Widodo.
Urutan ketiga dan keempat adalah cagub-cawagub yang didukung Anies Baswedan dengan dipilih 44,2 persen responden, dan cagub-cawagub yang didukung Basuki Tjahaja Purnama dengan dipilih 39,9 persen responden.
"Saya melihat memang RK-Suswono butuh endorse, tetapi apakah Pak Prabowo ini akan melakukannya, belum tahu. Terlebih sekarang ini Pak Prabowo juga sedang berada di luar negeri," kata Ujang.
Temuan survei yang tak kalah penting, ada sekitar 17,3 persen responden yang menyatakan masih mungkin mengubah pilihannya. Alasan mereka belum menentukan pilihannya cukup beragam. Faktor masih menunggu proses kampanye atau menunggu debat selesai paling mendominasi, yakni 36,5 persen.
Sementara itu, debat Pilkada Jakarta tinggal tersisa satu kali lagi yang akan digelar pada 17 November 2024.
Jika RK-Suswono mampu mendapat dukungan langsung dari Prabowo dalam waktu dekat, hal ini berpotensi menjadi faktor penentu yang akan membawa perubahan besar pada hasil akhir Pilkada Jakarta 2024.
Dukungan terang-terangan dari Prabowo juga tak hanya memengaruhi orang untuk memilih RK-Suswono, tetapi mungkin bisa menggerakkan mesin partai KIM Plus.
"Endorse itu bisa efektif, bisa juga tidak. Endorse kalau tidak dibarengi dengan turun ke lapangan itu ya tergantung juga," kata Ujang.