Romo Magnis Kenang Gus Dur: Muslim yang Terbuka dengan Agama Lain
Badan Persaudaraan Antariman (Berani) yang merupakan Banom (badan otonom) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar acara silaturahmi kebangsaan mengenang Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Acara ini dilakukan dalam rangka Haul ke-15 Gus Dur sebagai tokoh yang berperan menghadirkan rasa aman bagi setiap pemangku agama di NKRI.
Acara Silaturahmi Kebangsaan Mengenang Gus Dur ini terselenggara di Gedung Nusantara IV, DPR/MPR/DPD RI, Jumat (13/12/2024) malam. Acara ini dihadiri oleh sejumlah pemuka agama seperti Imam Katolik Romo Magnis, Ketua Umum DPP Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Xs.Budi S Tanuwibowo, Ketum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat Wisnu Bawa Tenaya, Mantan Panglima Pasukan Berani Mati Era Gus Dur-Gus Nuril hingga Kepala Wisma Sangha Theravada Indonesia YM.Bhikku Dhammasubho Mahathera.
Hadir dalam gelaran ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal, Wakil Ketua MPR RI Rusdi Kirana, Ketua Fraksi PKB DPR RI Jazilul Fawaid hingga legislator Komisi IV DPR RI Daniel Johan. Mulanya satu per satu pemuka agama mengenang momen mereka kala mengenal mendiang Gus Dur.
"Gus Dur itu adalah orang yang begitu mantap dengan dirinya sendiri. Jadi dia orang yang terbuka, orang yang benci pada kepicikan, yang tertawa daripada tersinggung," kata Romo Magnis dalam sambutannya.
Romo Magnis bahkan menceritakan momen kesederhanaan Gus Dur sebagai pemimpin RI. Ia menyebut kala itu Gus Dur mengemas barang-barangnya menggunakan kardus untuk berkunjung ke China.
"Saya pernah ingat kami kelompok kecil ke Gus Dur di Istana waktu dia Presiden lalu saya lihat di depan kantornya, di mana kami ketemu, ada kertas, kardus-kardus dengan tali rafia. Saya tanya itu kardus-kardus apa ya? Di sana itu ya?" ujar Romo Magnis.
"Ya katanya hari berikut Beliau mau ke China kunjungan negara, jadi dia punya kardus-kardus tali rafia untuk pergi ke sana," tambahnya.
Ia mengatakan Gus Dur adalah tokoh nasionalis dan humanis yang mencintai bangsanya sepenuh hati. Ia menyebut Gus Dur adalah seorang muslim yang merangkul seluruh golongan agama di Indonesia.
"Gus Dur itu adalah seorang nasionalis Indonesia yang sekaligus humanis yang mencintai bangsanya sendiri, bangsa Indonesia dan sekaligus hormat pada bangsa-bangsa lain," ujar Romo Magnis.
"Ia merangkul semua orang, senang dengan semua orang, bagi saya itu juga mengesankan Gus Dur itu seorang muslim 100%. Justru karena itu, ia terbuka terhadap agama-agama lain, kepada umat-umat minoritas Gus Dur memberi rasa aman, mereka merasa dihargai," imbuhnya.
Lihat juga video Romo Magnis Tolak Kelola Tambang Umat Kami Harapkan Kedalaman Agama
[Gambas Video 20detik]