RS Islam Cempaka Putih Pastikan Tak Ada Bayi Tertukar, Semua Sesuai Prosedur

RS Islam Cempaka Putih Pastikan Tak Ada Bayi Tertukar, Semua Sesuai Prosedur

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, memastikan tidak ada bayi yang tertukar di tempatnya. 

Direktur Utama RS Islam Cempaka Putih, dr Jack Pradono Handojo memastikan pihaknya sudah melakukan pelayanan sesuai prosedur kepada pasien.

"Saat ini kami telah melakukan pemeriksaan tentang proses pelayanan yang telah diberikan. Dan kami mendapatkan bahwa semua prosedur sudah dijalankan sesuai dengan ketentuan," ucap Direktur Utama RS Islam Cempaka Putih, dr Jack Pradono Handojo di kantornya, Kamis (12/12/2024).

Jack memastikan, kemungkinan bayi orangtua berinisial MR dan FS (27) tertukar sangat kecil. Sebab, pada Senin (16/9/2024), hanya ada satu bayi laki-laki yanng lahir.

"Kami yakin bahwa melihat dari kondisi dan SOP yang kami lakukan, itu adalah bayinya (MR dan FS). Salah satu pertimbangannya adalah pada hari itu bayi yang laki-laki dilahirkan hanya satu," ucap Jack.

Usai FS melahirkan, MR sempat melihat bayi laki-lakinya. MR juga disebut telah mendapat penjelasan kondisi bayinya dari pihak rumah sakit.

"Bapak pasien sendiri menyatakan mengadzani bayi, berarti dia melihat kan. Petugas kami juga memberikan penjelasan tentang jenis kelamin, berat badan, dan seterusnya," kata dia.

Setelah lahir pada 16 September 2024, kondisi bayi langsung menurun dan segera dibawa ke ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU).

"Bapak pasien juga mendampingi petugas yang mengantarkan dari ruangan operasi ke ruang NICU," tambah Jack.

Bayi yang diduga tertukar itu mengalami masalah pernapasan sehingga kritis dan meninggal dunia usai dilahirkan pada 16 September 2024.

"Pada saat itu kondisi bayi Nyonya FS itu mengalami gangguan napas. Istilah medisnya RDS, Respiratory Distress Syndrome, sehingga dilakukan resusitasi (prosedur medis yang dilakukan dengan cara memberikan penekanan pada dada) oleh dokter anak," kata Jack.

Kondisi bayi tersebut semakin memburuk meski telah dilakukan resusitasi.

Oleh sebab itu, bayi malang itu dibawa ke ruang perawatan intensif untuk bayi atau Neonatal Intensive Care Unit (NICU) guna penanganan lebih lanjut.

"Melihat kondisi semakin menurun, maka dilakukan intubasi dan dipasang ventilator, itu jam 13.30. Dan tim kami observasi terus-menerus memantau kondisi bayi," jelas Jack.

Meski telah dilakukan sejumlah tindakan, nyawa buah hati MR dan FS tak bisa diselamatkan sehari usai dilahirkan.

Sumber