RS Islam Cempaka Putih Ungkap Bayi Diduga Tertukar Meninggal karena Penyakit Jantung Bawaan
JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Jack Pradono Handojo, menyatakan bahwa bayi dari pasangan Muhammad Rauf dan Feni Selviyanti meninggal akibat penyakit jantung bawaan.
Hal ini disampaikan Jack dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Selasa (24/12/2024).
"Penyebab wafatnya ananda itu diduga adalah penyakit jantung bawaan," ujar Jack.
Jack menjelaskan, bayi laki-laki tersebut dilahirkan melalui operasi sesar pada Minggu (15/09/2024).
Saat lahir, bayi sempat mengalami retensi plasenta, di mana sirkulasi masih berlangsung dari ari-ari yang tertahan di rahim ibu.
Setelah plasenta diputus, bayi mulai bernapas dengan paru-paru dan jantungnya sendiri.
"Kondisinya saat itu adalah menangis keras," jelas Jack.
Meskipun apgar score bayi tergolong bagus, satu jam setelah kelahiran kondisinya menurun.
"Dalam perjalanannya sekitar satu jam, terjadi desaturasi atau saturasi oksigen kurang dari 95 persen dan semakin menurun," katanya.
Karena kondisi yang terus memburuk, bayi dievakuasi dari ruang operasi di lantai enam ke ruang NICU di lantai lima.
Jack menegaskan tidak ada kemungkinan bayi tertukar karena pada hari itu hanya ada satu bayi laki-laki di NICU, yaitu bayi pasangan Rauf dan Feni.
"Kalau seandainya tertukar, kami harus menyiapkan bahan untuk penukarnya," ujarnya.
Jack mengatakan pihak rumah sakit telah menyiapkan dokumen rekam medis yang diminta oleh keluarga bayi. Bahkan, rumah sakit menawarkan untuk mengirimkan dokumen tersebut ke Cikarang, tempat Rauf bekerja.
"Kami sudah siapkan berkasnya dan kami tanyakan ke Pak Rauf, mau diantarkan atau diambil," jelas Jack. Namun, ia menyebut pesan WhatsApp kepada Rauf tidak dibalas sehingga dokumen belum disampaikan.
Jack mengakui keterlibatannya dalam mediasi baru terjadi pada pertemuan ketiga, setelah kasus tersebut menjadi viral di media sosial.
Sebelumnya, ia meminta Rauf untuk meredam video terkait kasus tersebut agar pihak rumah sakit bisa memberikan data yang diminta, termasuk rekam medis, rekaman CCTV, dan hasil lainnya.
"Saya minta, ‘Pak (Rauf) bisa enggak videonya itu diredam dahulu, kami akan memberikan data-data yang disepakati,” kata Jack.
Pihak rumah sakit juga berjanji membiayai tes DNA terhadap bayi tersebut.
Setelah dilakukan ekshumasi makam untuk mengambil sampel DNA pada Selasa (17/12/2024), hasil tes DNA diumumkan oleh polisi.
"Berdasarkan hasil analisis seluruh profil DNA, telah dapat dibuktikan secara ilmiah bahwa secara genetik mister X adalah anak biologis Muhammad Rauf dan Feni Selviyanti," ujar Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Muhammad Firdaus dalam konferensi pers, Selasa (24/12/2024).
Firdaus menegaskan pemeriksaan DNA dilakukan secara ilmiah dan transparan. Sampel yang diuji berasal dari tulang femur dan scapula bayi.
"Demikian hasil pemeriksaan DNA ini telah kami uraikan dengan sejujur-jujurnya dan menggunakan keilmuan yang sebaik-baiknya," kata Firdaus.