RS Polri Cari Rekam Medis untuk Identifikasi Pramugari Korban Kebakaran Glodok
RS Polri Kramat Jati akan menyurati Balai Kesehatan Penerbangan untuk keperluan identifikasi korban kebakaran Glodok Plaza. Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri, Kombes Ahmad Fauzi, mengatakan hal itu dilakukan karena sejumlah korban diduga merupakan pramugari atau kru penerbangan.
"Seperti contoh misalnya, korban yang terindikasi adalah bagian dari kru pesawat, kita tahu kru pesawat itu kan punya data rekam medis yang cukup baik di Balai Kesehatan Penerbangan," kata Ahmad Fauzi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (19/1/2025).
Ahmad Fauzi berharap rekam medis kru penerbangan yang menjadi korban tersedia di Balai Kesehatan Penerbangan. Dia mengatakan rekam medis dapat mempermudah proses identifikasi.
"Nah kita akan bersurat besok, mudah-mudahan dari Balai Kesehatan Penerbangan memiliki datanya dan mudah-mudahan bisa membantu melengkapi datanya," ucapnya.
Dia mengatakan pihak RS Polri berupaya maksimal mengidentifikasi jenazah korban kebakaran Glodok Plaza. Pihaknya akan mengumumkan identitias korban setelah proses pencocokan data tuntas.
"Jadi nanti sampai kita maksimal melakukan pemeriksaan, kemudian sampel DNA sudah keluar, baik antemortem dan postmortem itu langsung kita lakukan rekonsiliasi, kita adakan pencocokan. Apakah dari data AM (antemortem) dan PM (postmortem) yang kita dapatkan itu apakah ada yang cocok, nanti seperti biasa, sudah cocok akan kita umumkan," ucapnya.
Sebelumnya, keluarga korban hilang kebakaran Glodok Plaza mendatangi RS Polri. Salah satu yang datang adalah Edi Sunarsono (68), ayah Osima Yukari (30), yang berprofesi sebagai pramugari.
Edi berhadap ada mukjizat keselamatan pada anaknya. Dia berharap anaknya yang masih hilang itu hanya mengalami luka ringan dan datanya terselip di salah satu rumah sakit.
"Harapan saya, kalau ada mukjizat, monggo-lah, siapa tahu, ini ketelingsud ya, ketelingsud. Maksudnya ketelingsud iki apakah dia ada luka ringan atau di mana, tempat dirawat di mana," ujar Edi saat wartawan menemuinya di Rumah Sakit Bhayangkari Polri, Jakarta Timur, Jumat (17/1).
Edi mengatakan saat ini keluarganya yang lain masih berharap keselamatan ada pada Osima Yukari. Keluarga masih belum yakin bahwa Osima menjadi korban kebakaran Glodok Plaza.
Edi mengaku akan menerima dengan lapang dada jika memang anaknya menjadi korban meninggal dunia. Dia berharap proses identifikasi berlangsung cepat.
"Ini karena banyak yang tidak bisa dikenali, otomatis kan tes DNA. Harapan saya, clear, cocok dengan DNA anak saya, saya ingin segera," ujar Edi.
Kebakaran di Glodok Plaza terjadi pada Rabu (15/1) malam. Api baru padam pada Kamis (16/1).
Ada 14 orang yang dilaporkan hilang akibat kebakaran itu. Delapan jenazah telah ditemukan dan diserahkan ke RS Polri.