RS Polri Terima 4 Jenazah Korban Kebakaran di Tanjung Priok untuk Identifikasi

RS Polri Terima 4 Jenazah Korban Kebakaran di Tanjung Priok untuk Identifikasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, menerima empat jenazah korban kebakaran di Jalan Papanggo 3B, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (8/11/2024) dini hari.

"Pukul 06.17 WIB di Rumah Sakit Bhayangkara Polri telah menerima empat jenazah dengan kasus kebakaran di kampung Papanggo, Jakarta Utara," ujar Kepala Rumah Sakit (Karumkit) RS Polri, Brigjen Pol Prima Heru, di RS Polri Kramatjati, Jumat.

Brigjen Prima menjelaskan bahwa jenazah-jenazah tersebut langsung masuk ke ruang forensik untuk proses otopsi dan identifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI).

Pemeriksaan lanjutan akan dilakukan untuk mengetahui identitas masing-masing korban, bergantung pada kondisi jenazah.

"Kita sedang siapkan proses identifikasi dan Tim Antemortem juga sudah siap. Lama proses identifikasi tergantung kondisi jenazah," tambah Prima.

Sebelumnya, diketahui bahwa satu keluarga menjadi korban kebakaran rumah di Jalan Papanggo 3B. Empat korban yang ditemukan tewas adalah Agam Sahril Maulana (40), Yuliani (35), serta dua anak mereka, Stepi (8) dan Alfat (3).

"Ibunya (Yuliani) berpelukan sama anak perempuannya (Stepi)," ujar Ketua RT 12, Siti Komariah, saat diwawancarai di lokasi kejadian.

Sementara itu, Agam ditemukan tergeletak dalam posisi membopong putranya, Alfat.

Menurut keterangan warga, Agam sempat bangun dan berupaya memadamkan api dengan air. Namun, karena istri dan kedua anaknya masih berada di lantai dua, ia kembali masuk ke rumah.

Sayangnya, tangga kayu rumah mereka hangus terbakar, sehingga Agam dan keluarganya terjebak di lantai atas dan meninggal.

Sementara itu, ibu Agam, Fauziah (63), berhasil menyelamatkan diri dengan melompat dari lantai dua.

Ia segera meminta bantuan dari Siti Komariah dan kini sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Puri Medika, Tanjung Priok.

Kebakaran di Jalan Papanggo 3B terjadi pada Jumat dini hari sekitar pukul 01.41 WIB. Penyebabnya diduga karena korsleting yang memicu kebakaran besar.

Seorang warga sempat mendatangi Pos Damkar Papanggo untuk meminta bantuan, dan petugas damkar segera mengirimkan satu unit mobil pemadam.

Namun, karena api telah membesar, tambahan 13 unit mobil dengan 9 pompa utama dan 4 pompa pendukung dikerahkan ke lokasi.

Sekitar 70 personel damkar bekerja memadamkan api, yang baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 03.34 WIB. Kebakaran ini juga menyebabkan kerugian materiil sekitar Rp 900 juta.

Sumber