RS Terakhir di Gaza Utara Berhenti Beroperasi akibat Serangan Israel, 60 Petugas Kesehatan dan 25 Pasien Kritis

RS Terakhir di Gaza Utara Berhenti Beroperasi akibat Serangan Israel, 60 Petugas Kesehatan dan 25 Pasien Kritis

GAZA, KOMPAS.com - Serangan militer Israel di Rumah Sakit (RS) Kamal Adwan di Gaza utara menyebabkan sedikitnya 60 petugas kesehatan dan 25 pasien kritis.

RS yang jadi rumah sakit terakhir di Gaza utara itu juga harus ditutup atau berhenti beroperasi. Tak hanya itu saja, direktur RS Kamal Adwan juga ditahan oleh tentara Israel.

Hal itu diungkapkan WHO dan pejabat kesehatan wilayah Palestina, sebagaimana diberitakan AFP pada Sabtu (28/12/2024).

"Serangan pagi ini terhadap Rumah Sakit Kamal Adwan telah membuat fasilitas kesehatan besar terakhir di Gaza utara ini berhenti beroperasi. Laporan awal menunjukkan bahwa beberapa departemen utama terbakar parah dan hancur selama serangan itu," kata WHO semalam di X, merujuk pada operasi Israel yang dimulai pada Jumat dini hari.

Pasien dalam kondisi sedang hingga parah terpaksa dievakuasi ke Rumah Sakit Indonesia yang hancur dan tidak berfungsi, kata badan kesehatan PBB.

Kementerian kesehatan Gaza yang dikelola Hamas melaporkan bahwa pasukan Israel menahan Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Hossam Abu Safiyeh, bersama dengan beberapa anggota staf medis.

Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan Abu Safiyeh ditahan bersama kepala Gaza utara, Ahmed Hassan al-Kahlout.

Militer Israel tidak mengomentari penahanan tersebut.

Ammar al-Barsh (50), seorang penduduk Jabalia tempat militer memfokuskan serangannya dalam beberapa minggu terakhir, mengatakan serangan terhadap RS Kamal Adwan dan sekitarnya telah menghancurkan puluhan rumah di daerah tersebut.

"Situasinya sangat buruk, tidak ada layanan medis, tidak ada ambulans, dan tidak ada pertahanan sipil di utara," kata Barsh kepada AFP.

"Tentara terus menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan dan rumah-rumah di sekitarnya, dan kami mendengar suara tembakan dari pesawat nirawak Israel dan penembakan artileri," tambahnya.

Pada hari-hari menjelang penggerebekan, Direktur RS Kamal Adwan, Abu Safiyeh telah berulang kali memperingatkan tentang situasi rumah sakit yang genting, menuduh pasukan Israel menargetkan fasilitas tersebut.

Pada Senin, ia mengeluarkan pernyataan yang menuduh Israel menargetkan rumah sakit dengan maksud untuk membunuh dan secara paksa memindahkan orang-orang di dalamnya.

Pada Kamis, Abu Safiyeh mengatakan lima anggota staf rumah sakit telah tewas dalam serangan Israel di dekat fasilitas tersebut.

Sejak 6 Oktober, Israel telah mengintensifkan serangan darat dan udara di Gaza utara, dengan mengatakan tujuannya untuk mencegah anggota Hamas berkumpul kembali.

Sumber