Rudal dari Yaman Dicegat Israel, Houthi Klaim Tanggung Jawab
Militer Israel mengatakan pertahanan udaranya telah mencegat serangan rudal yang diluncurkan dari wilayah Yaman. Kelompok pemberontak Houthi mengklaim pasukannya telah menembakkan dua rudal ke wilayah Israel.
Dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Selasa (31/12/2024), militer Israel mengklaim rudal dari Yaman itu berhasil dicegat sebelum masuk ke wilayahnya pada Senin (30/12) tengah malam.
"Setelah sirene berbunyi beberapa waktu lalu di wilayah Israel bagian tengah, sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman telah dicegat oleh IAF (Angkatan Udara Israel-red) sebelum melintasi wilayah Israel," demikian pernyataan militer Israel.
Dinas layanan darurat Israel, Magen David Adom, melaporkan sejauh ini belum ada laporan soal korban jiwa akibat serangan rudal tersebut.
Militer Israel juga mencegat serangan rudal serupa dari Yaman pada Sabtu (28/12) waktu setempat.
Kelompok Houthi yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman merilis pernyataan pada Selasa (31/12) yang isinya mengklaim pasukan mereka telah menembakkan dua rudal ke wilayah Israel.
Disebutkan sayap militer Houthi bahwa "serangan pertama menargetkan Bandara Ben Gurion" di Tel Aviv dan serangan kedua menargetkan sebuah pembangkit listrik di Yerusalem bagian selatan.
Pemberontak Houthi juga mengklaim telah menyerang kapal induk Amerika Serikat (AS), USS Harry S Truman. Namun belum ada tanggapan dari militer AS atas klaim tersebut.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Houthi yang didukung Iran telah melancarkan rentetan serangan rudal dan drone terhadap Israel, dan terhadap kapal-kapal di perairan Laut Merah serta Teluk Aden. Dalam pernyataannya, Houthi menyebut serangannya sebagai bentuk solidaritas untuk warga Palestina di Jalur Gaza yang terus digempur Israel.
Rentetan serangan Houthi itu memicu pembalasan dari militer Israel, yang mengerahkan jet-jet tempurnya untuk menggempur aset strategis dan infrastruktur Houthi di wilayah Yaman.
Pekan lalu, jet-jet tempur Israel menggempur bandara internasional Sanaa hingga menewaskan empat orang. Militer Tel Aviv pada saat itu mengklaim serangannya menargetkan "infrastruktur militer" Houthi di kompleks bandara dan di pusat pembangkit listrik di Sana dan Hodeida di Yaman.
Diklaim oleh Israel bahwa Houthi menggunakan lokasi-lokasi itu untuk "menyelundupkan senjata Iran ke wilayah tersebut dan sebagai pintu masuk para pejabat senior Iran".
Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu juga memperingatkan Houthi, dengan menegaskan serangan balasan Israel akan "berlanjut sampai pekerjaan tuntas".
"Kami bertekad untuk memutus cabang terorisme ini dari poros kejahatan Iran," cetus Netanyahu dalam pernyataan video yang dirilis pekan lalu.
Lihat juga video Kesaksian Bos WHO Selamat dari Rudal Israel di Bandara Yaman
[Gambas Video 20detik]