Rugi Bersih GOTO Susut 55%, Patrick Walujo Ungkap Strateginya
Bisnis.com, JAKARTA — Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) tercatat membukukan penurunan rugi bersih menjadi Rp4,31 triliun pada sembilan bulan 2024.
Rugi ini turun menjadi Rp4,31 triliun, atau turun 55% dibandingkan dengan posisi rugi bersih pada periode sembilan bulan tahun lalu sebesar Rp9,59 triliun.
Direktur Utama Grup GoTo Patrick Walujo menjelaskan semua lini bisnis GOTO bergerak optimal seiring dengan percepatan bisnis. Strategi GOTO berhasil karena setiap bagian ekosistem dapat memberikan nilai tambah kepada unit bisnis lainnya.
"Pada akhirnya, kami ingin pengguna dapat menikmati semua manfaat dari produk pembayaran dan layanan on-demand yang berfungsi untuk menyalurkan pengguna yang tepat untuk menemukan dan memanfaatkan produk pinjaman kami," ucap Patrick Walujo, dalam keterangan resminya, Rabu (30/10/2024).
Patrick juga melanjutkan dengan perkembangan positif tersebut, GOTO memperkirakan segmen fintech akan mencapai EBITDA yang disesuaikan positif di kuartal selanjutnya, satu tahun lebih cepat dari pedoman sebelumnya.
Pendapatan bersih GOTO tercatat meningkat 11% menjadi Rp11,66 triliun di periode Januari-September 2024. Pendapatan bersih ini naik dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp10,51 triliun.
Pendapatan bersih GOTO ini didorong oleh pendapatan bruto dari bisnis on-demand sebesar Rp10,23 triliun di periode 9 bulan 2024, financial technology Rp2,47 triliun di sembilan bulan 2024, dan e-commerce service fee Rp191 miliar atau bersih senilai Rp172 miliar pada kuartal III/2024.
Direktur Keuangan Grup GOTO Simon Ho mengatakan bisnis GOTO berkembang pesat terutama untuk segmen fintech dan pihaknya terus berhati-hati dalam mengelola beban. Menurutnya, hal ini tecermin nyata dalam pertumbuhan top-line dan perbaikan bottom-line, baik di level unit bisnis maupun di Grup.
"Hasil kuartal ketiga ini menandai pencapaian perbaikan EBITDA yang disesuaikan dalam sembilan kuartal berturut-turut dari tahun ke tahun," tutur Simon.
Dia melanjutkan GOTO berharap dapat terus mendorong pertumbuhan bisnis dalam beberapa bulan mendatang, sambil melakukan penghematan biaya lebih lanjut dan memperkuat upaya perbaikan bottom-line. Menurutnya GOTO berada di jalur yang tepat untuk mencapai target EBITDA Grup yang disesuaikan impas untuk keseluruhan tahun.
Adapun hingga akhir September 2024 GOTO mencatatkan EBITDA yang disesuaikan naik 98% menjadi -Rp72 miliar, dari sebelumnya negatif Rp3,74 triliun.
Sementara itu, margin kontribusi GOTO meningkat 47% menjadi sebesar Rp4,15 triliun di 9 bulan 2024, dari sebelumnya Rp2,81 triliun di 9 bulan 2023.
Sebelumnya, konsensus analis Bloomberg memperkirakan GOTO akan meraih pendapatan bersih sebesar Rp11,5 triliun pada periode 9 bulan 2024. Pendapatan ini naik 9,5% dibandingkan periode 9 bulan 2023 yang sebesar Rp10,5 triliun.
Di sisi lain, akumulasi rugi bersih GOTO selama 9 bulan 2024 diperkirakan menjadi Rp3,4 triliun. Sebelumnya pada periode 9 bulan 2023 GOTO mencetak rugi bersih sebesar Rp9,59 triliun.