Rupiah Ditutup Melemah Dekati Level Rp15.800, Dolar AS Perkasa
Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup melemah mendekati level Rp15.800 pada perdagangan hari ini, Selasa (29/10/2024). Rupiah melemah bersama mayoritas mata uang Asia lainnya.
Mengutip data Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup melemah 0,30% ke Rp15.770 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS menguat 0,02% ke 104,29.
Sementara itu, mata uang lain di kawasan Asia mayoritas ditutup melemah. Yen Jepang naik 0,01%, dolar Singapura turun 0,16%, dolar Taiwan turun 0,09%, won Korea Selatan turun 0,09%, dan peso Filipina naik 0,03%.
Kemudian rupee India stagnan, yuan China melemah 0,17%, dolar Hong Kong menguat 0,01%, ringgit Malaysia turun 0,21%, dan baht Thailand turun 0,16%.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam risetnya mengatakan sentimen datang dari Pemilu Amerika Serikat dengan Donald Trump dan Kamala Harris bersiap menghadapi pemilihan umum yang sengit. Pemungutan suara Pemilu AS ditetapkan pada tanggal 5 November.
Jajak pendapat dan pasar prediksi terkini menunjukkan Trump memperoleh sedikit dukungan atas Harris, meskipun analis masih memperkirakan persaingan yang lebih ketat. Hal ini menimbulkan ketidakpastian.
Selain itu, sentimen juga datang dari data produk domestik bruto kuartal III/2024 yang akan dirilis pada hari Kamis. Data indeks harga PCE pengukur inflasi pilihan Fed dan data penggajian nonpertanian atau non-farm payrolls akan dirilis pada hari Jumat, dengan kedua data tersebut dirilis hanya beberapa minggu sebelum pertemuan The Fed.
Selain itu, pasar menunggu isyarat ekonomi lebih lanjut dari China, setelah langkah-langkah stimulus terbaru dari Beijing gagal menginspirasi kepercayaan pada pemulihan ekonomi.
Fokus sekarang adalah pada data Manager Purchasing Index dari China, yang akan dirilis pada hari Kamis, untuk isyarat lebih lanjut tentang ekonomi.
Dari dalam negeri, sentimen datang dari Komisi XI DPR yang mengusulkan sembilan Rancangan Undang-undang alias RUU untuk masuk ke dalam daftar Program Legislasi Nasional atau Prolegnas 2025-2029, termasuk RUU tentang Penghapusan Piutang Negara dan RUU tentang Keuangan Negara.
Prolegnas 2025-2029 harus ditetapkan paling lambat 18 November 2024. Dengan demikian, Baleg DPR memiliki waktu sekitar 20 hari untuk merumuskan dan menetapkan daftar RUU yang akan masuk Prolegnas 2025-2029.
Adapun untuk perdagangan besok, Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah akan diperdagangkan fluktuatif, dan ditutup melemah pada rentang Rp15.760-Rp15.870 per dolar AS.