RUPLSB Merdeka Battery (MBMA), Eks Bos Bukalapak (BUKA) Jadi Presdir Baru
Bisnis.com, JAKARTA — Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) resmi menganggangkat mantan Bos PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA), Teddy Nuryanto Oetomo sebagai presiden direktur perseroan.
Nama Teddy telah seliwer sebagai kandidat presiden direktur MBMA sejak pertengahan bulan lalu, setelah Devin Antonio Ridwan mengajukan pengunduran diri dari jabatan Presiden Direktur MBMA pada Senin (11/11/2024).
Adapun, RUPSLB MBMA yang digelar hari ini ikut menyetujui sejumlah aksi korporasi penting di antaranya rencana penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD/Private Placement) serta perubahan penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham.
“Keputusan-keputusan yang diambil dalam RUPSLB ini merupakan langkah strategis MBMA untuk memperkuat posisi kami dalam rantai nilai mineral strategis dan bahan baku baterai kendaraan bermotor listrik,” kata Corporate Secretary MBMA Deny Greviartana Wijaya, Jumat (6/12/2024).
Mengutip dokumen MBMA pertengahan bulan lalu, alasan perseroan meminang Teddy Oetomo sebagai presiden direktur yang baru lantaran mantan Bos Bukalapak itu dianggap memiliki pengalaman yang luas di bidang keuangan korporasi dan manajemen investasi.
“Menjadikannya pilihan tepat untuk memimpin inisiatif pertumbuhan strategis MBMA, memperkuat operasi, serta kehadiran perusahaan di pasar,” tulis manajemen MBMA.
Teddy menyandang latar belakang pendidikan Ph.D. di bidang ekonomi dari The University of Sydney pada 2006.
Sebelumnya, Teddy merampungkan studi Bachelor of Economics in Finance dari kampus yang sama pada 2001.
Jejak karier Teddy Oetomo yang paling tersohor adalah saat berada di PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA). Posisi terakhir Teddy di perusahaan tersebut ialah sebagai Presiden dan Anggota Dewan sejak 2018 hingga sekarang.
Meski begitu, Teddy sudah mengajukan permohonan pengunduran diri dari jabatan Direktur Bukalapak.com sejak 30 September 2024. Teddy tercatat telah bekerja di BUKA selama 6 tahun.
Sebelum menjabat sebagai Presiden Bukalapak pada 2020, Teddy menjabat sebagai Chief Strategy Officer BUKA pada 2018-2020. Sebelum di BUKA, Teddy tercatat pernah bekerja sebagai Head of Intermediary Business Schroders pada Juni 2015 hingga Mei 2018.
Teddy juga tercatat pernah bekerja pada Credit Suisse selama 8 tahun. Teddy pernah menjadi Equity Research Associate, Vice President Equity Research, dan terakhir menjabat sebagai Director Equity Research.
Di sisi lain, perusahaan anyar yang akan dinahkodai Teddy, MBMA tengah berada dalam fase ekspansi.
Menurut laporan keuangan kuartalan dan tahun berjalan yang belum diaudit, Perusahaan mencatat peningkatan pendapatan sebesar 58% menjadi US$1,378 miliar hingga akhir kuartal III/2024.
Sebagai bagian dari strategi pertumbuhannya, MBMA juga telah mencapai kesepakatan untuk mengakuisisi 12,5% saham PT Meiming New Energy Material (Meiming).
Meiming tengah melaksanakan commissioning pabrik HPAL (High Pressure Acid Leach) berkapasitas 25.000 ton per tahun yang berlokasi di Kawasan Industri milik PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).
Proses commissioning pabrik HPAL Meiming masih memanfaatkan fasilitas FPP (Feed Preparation Plant) yang ada di IMIP. Nantinya, pabrik HPAL akan beralih memanfaatkan fasilitas FPP di tambang nikel milik anak usaha MBMA, PT Sulawesi Cahaya Mineral, setelah selesai dibangun pada pertengahan 2025.