Rusia Bilang Putin Tak Diundang ke Pelantikan Trump
Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia mengungkapkan bahwa Presiden Vladimir Putin tidak mendapatkan undangan untuk menghadiri pelantikan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Washington DC pada Januari mendatang.
Ketika ditanya wartawan soal apakah Trump telah menyampaikan undangan kepada Putin untuk menghadiri pelantikannya pada 20 Januari mendatang, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menjawab "Tidak, dia belum menyampaikannya."
Demikian seperti dilansir The Moscow Times, Jumat (13/12/2026).
Seorang pemimpin asing belum pernah menghadiri pelantikan Presiden AS, yang biasanya dihadiri oleh para Duta Besar dan diplomat asing lainnya.
Pekan ini, media terkemuka CBS News yang mengutip sejumlah sumber melaporkan bahwa Trump mengundang Presiden China Xi Jinping untuk menghadiri seremoni pelantikan dirinya. Undangan untuk Xi itu diberikan pada awal November, tak lama setelah Trump memenangkan pilpres AS pada 5 November lalu.
Pihak Trump sejauh ini belum memberikan tanggapan atas laporan tersebut. Tidak diketahui juga secara jelas apakah Xi telah menerima undangan dari Trump tersebut. Kedutaan Besar China di Washington belum memberikan komentarnya atas laporan media tersebut.
Tim transisi Trump dilaporkan semakin meningkatkan kemungkinan untuk menjamu para pemimpin asing, termasuk Perdana Menteri (PM) Hungaria Viktor Orban yang disebut "masih mempertimbangkan" untuk menghadiri langsung pelantikan tersebut.
Tonton juga video Putin Sebut Trump Saat Ini dalam Keadaan Tidak Aman
[Gambas Video 20detik]
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Terlepas dari pernyataan Kremlin tersebut, Trump sebelumnya dilaporkan melakukan percakapan telepon dengan Putin setelah dirinya memenangi pilpres November lalu. Namun laporan yang disampaikan oleh media terkemuka AS lainnya, The Washington Post, itu dibantah keras oleh Kremlin.
Pada saat itu, Peskov menegaskan percakapan telepon antara Putin dan Trump tidak pernah terjadi.
Sementara itu, Putin diketahui membatasi perjalanan ke luar negeri setelah Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap dirinya sejak tahun 2023 lalu terkait deportasi anak-anak Ukraina selama invasi Rusia.
Presiden Joe Biden yang akan mengakhiri masa jabatannya, menyebut perintah penangkapan ICC untuk Putin itu "bisa dibenarkan". Sedangkan Kremlin menolak dan menyebut perintah penangkapan semacam itu tidak dapat diterima.
Baik Rusia maupun AS bukanlah negara anggota ICC dan tidak mengakui yurisdiksi pengadilan yang berkantor di Den Haag, Belanda tersebut.
Tonton juga video Putin Sebut Trump Saat Ini dalam Keadaan Tidak Aman
[Gambas Video 20detik]