Rutan Salemba Perketat Pengawasan Kunjungan Usai Insiden Kaburnya 7 Napi

Rutan Salemba Perketat Pengawasan Kunjungan Usai Insiden Kaburnya 7 Napi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Tahanan (Rutan) Salemba Kelas I Jakarta Pusat akan meningkatkan pengawasan di sekitar rutan imbas kaburnya tujuh narapidana kasus narkoba pada Selasa (12/11/2024).

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta, Tonny Nainggolan menegaskan, keluarga dan kerabat tetap bisa membesuk napi di Rutan Salemba. Tapi, akan ada peningkatan pengawasan.

“Jadi, pelayanan di Rutan Kelas I Salemba, baik itu pelayanan kunjungan, pelayanan untuk proses persidangan, dan proses yang lain, itu tetap terbuka, tetap akan kami layani. Cuma yang mungkin akan ada pengawasan yang lebih sedikit meningkat,” ujar Tonny Nainggolan saat memberikan keterangan di Rutan Kelas I Salemba, Jakarta Pusat pada Selasa (12/11/2024).

Selain itu, Rutan Salemba juga akan melakukan sejumlah evaluasi terkait dengan aksesibilitas di dalam rutan.

“Jadi, mungkin ini akan kami evaluasi dulu, baik itu untuk pengunjung, baik itu untuk area yang akan bisa dilewati orang, Itu juga akan ada pembatasan untuk sementara ini,” imbuh dia.

Tonny pun meminta maaf kepada masyarakat yang ingin melakukan kunjungan ke Rutan Salemba atas ketidaknyamanan yang harus dijalani selama beberapa waktu ke depan.

Selain itu, rutan juga akan segera memperbaiki teralis di kamar tujuh napi yang melarikan diri agar lubang di jendela itu tidak disalahgunakan napi lain untuk melakukan hal yang sama.

“Setelah olah TKP tadi dari Polsek Cempaka Putih, tentunya nanti setelah sudah selesai akan seketika itu juga kita akan perbaiki itu tadi (teralis),” kata Tonny lagi.

Sebelumnya, tujuh tahanan dan narapidana kasus narkotika melarikan diri dari Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, Jakarta Pusat, dengan cara menjebol teralis kamar.

Kepala Rutan Kelas I Jakarta Pusat Agung Nurbani mengungkapkan, kejadian tersebut berlangsung pada Selasa (12/11/2024) dini hari.

"Tujuh tahanan dan narapidana kasus narkoba tersebut diduga melarikan diri dengan cara menjebol teralis kamar," kata Agung dalam keterangan resminya.

Setelah mengetahui kaburnya tujuh tahanan, petugas Rutan Salemba segera melakukan pengecekan di kamar dan menyisir area sekitar rutan.

Sumber