Saat Aset Mewah Koruptor Tak Laku karena Daya Beli Publik Rendah

Saat Aset Mewah Koruptor Tak Laku karena Daya Beli Publik Rendah

Barang rampasan mewah milik koruptor kurang diminati publik dalam proses lelang. Hal ini terbukti dengan adanya sejumlah barang rampasan yang belum laku terjual saat proses lelang.

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan barang rampasan mewah ada yang tidak laku dalam proses lelang. Dia mengatakan ada beberapa barang yang telah dilelang beberapa kali karena tidak laku.

"Pertama berkaitan dengan pelelangan ya. Memang kita akui bahwa ada beberapa yang laku, tapi juga ada beberapa yang tidak laku, bahkan yang tidak laku mungkin sudah beberapa kali dilelang, itu belum laku," kata Ghufron di gedung KPK, Jakarta, Selasa (10/11/2024).

Ghufron mengungkapkan sejumlah barang yang tidak laku adalah properti dan barang mewah. Hal itu, menurutnya, karena daya beli masyarakat yang tidak berminat terhadap barang mewah.

"Memang utamanya properti, kayak rumah, tanah, dan barang-barang mewah seperti mobil mewah dan juga tas dan lain-lain, itu ada beberapa yang memang tidak laku," kata dia.

Dia menjelaskan hal ini dikarenakan daya beli masyarakat terhadap barang mewah. Menurutnya, sedikit masyarakat yang berminat dengan barang mewah.

"Sekali lagi, biasanya yang begitu-begitu itu karena berkaitan dengan daya beli masyarakat yang memang kepada hal-hal yang luxury, yang mewah itu agak tidak berminat," tambahnya.

Meski begitu, barang-barang seperti emas atau mobil yang umum digunakan masyarakat laku dalam pelelangan KPK. Pelelangan KPK untuk memperingati Hakordia 2024 pun telah ditutup.

"Tetapi hal-hal yang bersifat seperti emas ataupun mobil-mobil yang jamak di pasaran, seperti (mobil) Avanza dan lain-lain, itu yang laku. Itu yang berkaitan dengan pelelangan tadi pagi yang sudah ditutup," kata Ghufron.

Lihat Video KPK Pamer Kinerja 5 Tahun, Tangani 597 Kasus-Aset Recovery PNBP Rp 2,4 T

[Gambas Video 20detik]

Sumber