Saatnya PDIP Menentukan Sikap
Wacana pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Prabowo Subianto semakin kuat. Membesarnya potensi pertemuan keduanya muncul tatkala Megawati mengatakan dirinya tidak punya masalah dengan Prabowo. Hal itu ia katakan dalam pidato sambutannya dalam acara ulang tahun PDIP ke-52 pada Jumat (10/1).
"Pak Prabowo nih, orang mikir saya sama dia itu wah kayaknya musuhan atau apa, nggak, nggak," kata Megawati saat menyampaikan pidato politiknya di HUT PDIP yang digelar di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025).
Pernyataan serupa juga muncul dari Gerindra. Kepada detikcom, Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman juga menyebut tidak antara permusuhan antara Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Megawati. Dirinya juga menyambut baik pernyataan Megawati dalam ulang tahun PDIP tersebut.
"Kami menyambut baik pernyataan Ibu Mega tersebut. Memang tidak pernah ada permusuhan antara Pak Prabowo dan Bu Mega," ujar Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman lewat pesan Whatsapp kepada detikcom, Minggu (12/1/2025).
Sebenarnya wacana pertemuan Mega-Prabowo bukanlah pertama kali ini muncul. Sebelumnya, rencana tatap muka di antara ketum partai ini pernah mencuat pada September 2024. Saat itu Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani membenarkan tentang rencana ini.
"Ya akan, insyaallah. Ya banyaklah (yang akan dibahas). Kalau sudah bertemu, kan pasti membahasnya banyak kan," kata Puan, dikutip dari detikNews, Selasa (10/9/2024).
Meski demikian, pertemuan yang diwacanakan akan membahas sikap politik PDIP terhadap pemerintahan Prabowo pun urung terjadi hingga saat ini. Seiring menguatnya kembali wacana pertemuan Mega-Prabowo, PDIP meminta agar hal ini tidak dikaitkan dengan agenda transaksional politik.
"Cuma pertemuan kedua beliau, saya menangkap jangan dikerangkakan, jangan dikerangkakan dalam kerangka mau koalisi. Berikan kesempatan pertemuan kedua beliau yang orisinal, tidak usah didesain, tidak usah terlalu dikonstruksikan untuk masuk kabinet misalnya," kata Aria Bima, dikutip dari detikNews, Minggu (12/1/2025).
Terkait hal ini, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno sudah menafsir untung-rugi PDIP jika mau bergabung dengan pemerintah. Menurutnya, PDIP kemudian bisa leluasa melakukan konsolidasi internal tanpa ada gonjang-ganjing apa pun. Sementara itu, kerugiannya adalah dinamika di internal partai sendiri.
"Ruginya, PDIP pasti kesulitan mengkapitalisasi kelompok-kelompok yang kecewa terhadap kekuasaan. Karena PDIP sama dengan partai lain yang merapat ke kekuasaan," kata Adi.
Lalu berapa besar potensi kemungkinan PDIP akan bergabung di dalam pemerintahan? Apakah kenyamanan di lingkaran dalam akan menjadi godaan di kandang banteng? Ikuti diskusinya dalam Editorial Review bersama Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno.
Sementara itu, dalam rangka menyambut Hari Desa 2025, detikSore kali ini akan menghadirkan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah tertinggal Yandri Susanto. Diketahui, dalam gelaran perdana Hari Desa yang akan dilaksanakan pada 14 Januari 2024 tersebut, Menteri Yandri ingin mengatakan desa merupakan sumber impuls pembangunan Indonesia.
Dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi V DPR RI pada November 2024, Menteri Kementerian Desa dan Pembangunan Desa Tertinggal (PDT) Yandri Susanto menyebut secara pasti Indonesia memiliki 75.265 desa. Sementara itu, jumlah penduduk yang tinggal di wilayah perdesaan atau ber-KTP desa sejumlah 202 juta jiwa atau 73 persen penduduk RI. Karena itu, hal ini merupakan potensi besar bagi Indonesia. Sebab, desa merupakan produsen seluruh komoditas yang dibutuhkan oleh berbagai wilayah administratif di seluruh negeri.
Lalu bagaimana cara memaksimalkan berbagai potensi tersebut? Apa saja kendala yang perlu dihilangkan agar pembangunan desa lebih maksimal? Ikuti diskusinya bersama Menteri Desa Yandri Susanto.
Era baru di kursi kepelatihan Timnas Indonesia sudah dimulai, melalui konferensi pers yang dilakukan oleh PSSI pada hari Minggu tanggal 12 Desember kemarin, Patrick Kluivert memaparkan rencana besarnya untuk Tim Garuda. Selain memaksimalkan pemain-pemain diaspora atau keturunan, dirinya juga memiliki perhatian terhadap pemain lokal Indonesia. Sebagaimana diketahui, Timnas Indonesia saat ini berisi pemain keturunan Belanda dan sebagian pemain lokal. Para pemain lokal ini mayoritas berkompetisi di liga domestik.
Walaupun adanya sentimen jika Timnas saat ini sebagai ‘Tim Belanda’, karena banyaknya pemain keturunan. Namun peran pemain lokal juga tentu sangat besar. Buktinya, dua gol Timnas Indonesia saat menang melawan Arab Saudi diciptakan dari kaki talenta muda Indonesia yang kini bermain di Oxford United, Marselino Ferdinan. Lalu apakah kedatangan Kluivert dapat membantu memaksimalkan kekuatan Timnas saat ini? Benarkah pemain lokal kita masih memiliki tempat di skuad Garuda nanti? Apa saja yang harus dicapai tim ini dalam waktu dekat? Simak obrolannya bersama Redaktur detikSport di Sunsetalk pada sore ini.
Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG bersama InvestasiKu di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.
"Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!"