Saking Padatnya Hunian di Tanah Tinggi Jakpus, Warga Terpaksa Tidur Bergantian
JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga RW 12 Kelurahan Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, terpaksa tidur bergantian karena sempitnya hunian yang mereka tempati.
"(Tidur) shift-nya ganti-gantian. Kenapa? Kalau bapaknya ada, anaknya ada, cucunya yang paling diprioritaskan," ujar Ketua RW 12 Kelurahan Tanah Tinggi, Imron Buchori, ketika ditemui Kompas.com di lokasi, Senin (28/10/2024).
Imron mengungkapkan, terdapat satu rumah berukuran 2 x 3 meter di wilayahnya yang dihuni oleh 14 jiwa. Menurut dia, kondisi ini sangat jauh dari kata ideal.
"Ini salah satu bentuk contoh, rumah ukuran 2 x 3 meter dihuni sampai 14 jiwa. Dari nenek sampai cucu," kata dia.
Dengan kondisi tersebut, banyak warga yang memanfaatkan halaman Balai Sekretariat RW 12 sebagai tempat istirahat mereka.
Hal ini karena rumah mereka tak cukup menampung anggota keluarga untuk istirahat, sehingga mau tak mau mereka beristirahat di fasilitas sosial maupun fasilitas umum.
"Banyak yang tidur di sini (balai RW). Mau pagi, mau siang, kadang-kadang mereka beragam. Kalau kerja malam, tidurnya pagi. Kalau kerja pagi, tidurnya sore di sini," imbuh dia.
Di Balai Sekretariat RW 12, mereka tidur dengan memanfaatkan sekitar empat kursi panjang sebagai alasnya.
Selain kursi panjang, warga kerap tidur di lantai dengan terpal sebagai alas mereka untuk beristirahat.
"Setiap malam ada, pagi, siang. Jadi memanfaatkan ruang-ruang yang ada," kata dia.
RW 12 merupakan satu di antara wilayah Kelurahan Tanah Tinggi yang masuk kategori permukiman padat penduduk.
Kepadatan penduduk di RW 12 tersebar di enam RT dari total 11 RT di wilayah tersebut. Sebaran tersebut mencakup, RT 5, RT 6, RT 7, RT, 8, RT 9, dan RT 10.
Secara keseluruhan, wilayah RW 12 mempunyai luas sekitar 3,5 hektar dengan jumlah penduduk mencapai 1.600 KK dan 2.200 jiwa.
Lurah Tanah Tinggi Nino Ardiansyah mengatakan, wilayahnya termasuk daerah padat penduduk di Jakarta. Kepadatan penduduk di wilayahnya juga terbilang merata.
"Pada prinsipnya merata. Ada di RW 7, RW 8, RW 12, dan RW 4," kata Nino di kantornya.
Nino mengungkapkan, warganya mempunyai latar belakang pekerjaan yang bermacam-macam, mulai dari tukang parkir, pedagang, hingga pekerja kantoran.
Namun, rata-rata warga di wilayahnya merupakan penerima bantuan dari Pemerintah Provinsi Jakarta. Mulai dari Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), Kartu Jakarta Pintar (KJP), dan Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
"Semua jenis kartu manfaat. Cuman, tetap dirasa kurang karena jumlah mereka melebihi," imbuh dia.