Saling Balas Israel vs Iran Makin Panas
Aksi saling balas antara Israel dan Iran semakin memanas. Bahkan, kedua negara ini saling ancam untuk melakukan balasan.
Adapun dalam laporan terbaru intelijen Israel, disebut bahwa Iran sedang mempersiapkan serangan balasan untuk Tel Aviv dari wilayah Irak. Kemungkinan Teheran akan melancarkan serangan terhadap Israel dalam beberapa hari ke depan, atau sebelum pemilu presiden Amerika Serikat (AS) digelar pada 5 November mendatang.
Informasi tersebut, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (1/11), diungkapkan dalam laporan media Axios yang mengutip dua sumber Israel.
Serangan Iran terhadap Israel, menurut Axios, diperkirakan akan dilancarkan dari wilayah Irak dengan melibatkan sejumlah besar drone dan rudal-rudal balistik.
Laporan itu juga menyebut bahwa rentetan serangan melalui milisi pro-Iran yang ada di Irak bisa menjadi upaya Teheran untuk menghindari serangan balasan Israel terhadap target-target strategis di wilayah Iran.
Sebagaimana diketahui, Iran dan Israel terlibat dalam serangkaian serangan dan aksi saling membalas dalam beberapa bulan terakhir. Pertikaian ini merupakan bagian dari peperangan Timur Tengah yang lebih luas yang dipicu oleh perang yang terus berkecamuk di Jalur Gaza.
Israel, pada 26 Oktober lalu, mengerahkan jet-jet tempurnya untuk menyerang target-target militer di wilayah Iran, termasuk pabrik produksi rudal. Serangan udara Tel Aviv itu dimaksudkan untuk membalas serangan rudal Teheran pada 1 Oktober lalu yang melibatkan 200 rudal balistik.
Otoritas Iran saat itu mengklaim serangan udara Israel berhasil ditangkis oleh pertahanan udara yang terintegrasi, namun mengakui adanya kerusakan terbatas di beberapa lokasi.
Teheran juga mengumumkan lima orang, yang terdiri atas empat tentara dan satu warga sipil, tewas akibat serangan udara Tel Aviv tersebut.
Dalam tanggapannya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran telah menegaskan Teheran akan "menggunakan semua sarana yang ada" untuk membalas serangan Israel tersebut.
Bagaimana dengan ancaman Israel? Baca halaman selanjutnya.
Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menegaskan militer negaranya saat ini bisa menjangkau wilayah mana saja di dalam Iran, jika memang diperlukan.
Penegasan Netanyahu itu, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (1/11), disampaikan saat dia berpidato di hadapan para perwira militer baru Israel pada Kamis (31/10) waktu setempat.
Netanyahu menyebut pasukan Israel kini memiliki kebebasan bertindak yang belum pernah ada sebelumnya, setelah melancarkan serangan udara terhadap Iran pada 26 Oktober lalu.
"Israel saat ini memiliki lebih banyak kebebasan bertindak di wilayah Iran dibandingkan sebelumnya. Kita bisa menjangkau tempat mana pun di Iran jika diperlukan," tegas Netanyahu saat berbicara di hadapan para perwira militer baru Israel.
"Tujuan tertinggi yang saya berikan kepada Angkatan Bersenjata Israel dan cabang keamanannya adalah untuk mencegah Iran membuat senjata nuklir," cetusnya.
Penegasan kembali soal Iran akan membalas serangan Israel itu, seperti dilansir AFP, Jumat (1/11), disampaikan oleh seorang pejabat tinggi Teheran bernama Mohammad Mohammadi Golpayegani, yang merupakan asisten senior pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.
"Tindakan rezim Zions baru-baru ini dalam menyerang beberapa bagian negara kita merupakan tindakan putus asa dan Republik Islam Iran akan memberikan respons yang keras dan sangat disesalkan," cetus Golpayegani dalam pernyataannya seperti dikutip kantor berita Tasnim.
Golpayegani memuji kinerja pertahanan udara Iran dalam "mencegah masuknya para petempur rezim Zionis ke wilayah kita" dan menyebut kerusakan akibat serangan tersebut "minimal".
Golpayegani merupakan ulama berpengaruh yang menjabat sebagai kepala kantor Khamanei, yang memiliki keputusan akhir dalam segara urusan negara di Iran.