Sandiaga Uno: PPP Dapat Arahan Jokowi untuk Dekat dengan Masyarakat
SOLO, KOMPAS.com - Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Uno, mengungkapkan bahwa ia tidak berani mengajak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bergabung dengan partainya.
Pernyataan ini disampaikan setelah pertemuan antara Sandiaga dan Jokowi di kediaman Presiden di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, pada Kamis (12/12/2024) pagi.
"Wah, gak berani saya. Bapak Jokowi ini adalah bapak dimiliki oleh semua," ujar Sandiaga saat ditemui usai pertemuan.
Meskipun demikian, Sandiaga menegaskan bahwa PPP terus mendapatkan arahan dari Jokowi untuk lebih mendekatkan diri dengan masyarakat.
"Jadi, kalau PPP terus mendapatkan arahan beliau sangat baik, terutama bertransformasi menjadi partai yang lebih dekat dengan masyarakat. Lebih memperhatikan kesejahteraan masyarakat dan ekonomi masyarakat," jelasnya.
Sandiaga juga menjelaskan bahwa saat ini PPP sedang dalam proses pembenahan internal setelah gagal meraih kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia.
"PPP ini sekarang bagaimana caranya PPP bisa kembali ke Senayan," ujarnya.
Dia menambahkan, untuk mencapai tujuan tersebut, PPP harus fokus pada pemilih muda dan perempuan.
"Bagaimana juga transformasi jadi partai yang dipilih karena bisa memberikan solusi akan kebutuhan masyarakat, terutama masalah ekonomi, sosial, dan juga memberikan peluang yang besar untuk mencapai Indonesia Emas 2024," paparnya.
Sandiaga menegaskan bahwa ia akan berupaya bekerja sama dengan Jokowi, yang sebelumnya menyebut PPP sebagai "Partai Perorangan".
" (PPP) akan kita tata dan mudah-mudah bisa bermitra, partai perorangan," tutupnya.