Sarankan Anies Bentuk Partai Politik, Qodari: Biar Masyarakat yang Memilih
JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Staf Presiden (KSP) M Qodari menyarankan mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan untuk mendirikan partai politiknya sendiri.
Menurut Qodari, masyarakat bisa memberikan penilaian terhadap Anies dengan memilih atau tidak memilih partai yang didirikan oleh kandidat dalam Pemilihan Presiden 2024 lalu itu.
"Kalau saya termasuk sangat mendorong Mas Anies mendirikan partai. Kenapa? Ya biarkan nanti masyarakat yang akan memilih. Misalkan Mas Anies mendirikan Partai Perubahan atau Partai Perubahan Indonesia gitu," kata Qodari dalam acara diskusi di Jakarta, Selasa (12/11/2024).
"Nanti kita lihat, apakah akan dipilih rakyat atau tidak gitu," ujar dia.
Qodari mengeklaim, partai-partai politik di Indonesia bebas berkompetisi, sebagai tanda bahwa demokrasi berjalan baik.
Ia mencontohkan, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan pun sempat ketar-ketir ketika pendiri sekaligus eks Ketua Umum PAN Amien Rais mendirikan Partai Ummat.
Namun, Qodari menegaskan, penilaian terhadap partai politik itu akan berpulang kepada masyarakat yang akan memilih pada pemilihan umum.
"Jangan dikira Pak Zulkifli Hasan enggak takut loh waktu Pak Amien Rais mendirikan Partai Ummat. Deg-degan juga. Tapi kan akhirnya masyarakat yang memilih kan, apakah lebih percaya kepada Zulkifli Hasan dan PAN atau Amien Rais dan Partai Ummat," kata dia.
Qodari juga menyinggung partai pemenang pemilu yang kerap kali berganti-ganti.
Misalnya, Partai Demokrat besutan Susilo Bambang Yudhoyono menang Pemilu 2009, tetapi dikalahkan oleh PDI Perjuangan lima tahun kemudian.
Menurut dia, itu menunjukkan bahwa masyarakat punya mandat kepada partai politik untuk menjalankan peran dan tugasnya.
"Soal nanti dia berhasil atau tidak berhasil, ya pada pemilu berikutnya rakyat yang akan berikan penilaiannya lagi. Kalau dianggap gagal, ya enggak dipilih, kalah. Kalau dia berhasil dipilih lagi dan menang," kata Qodari.
Diberitakan sebelumnya, Anies Baswedan membuka peluang untuk mendirikan partai baru usai gagal mengikuti kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.
"Bila untuk mengumpulkan semua semangat perubahan yang sekarang makin hari makin terasa besar, dan itu menjadi sebuah kekuatan, diperlukan menjadi gerakan, maka membangun ormas atau membangun partai baru mungkin itu jalan yang akan kami tempuh," ujar Anies dalam siaran YouTube, 30 Agustus 2024 lalu.
Kendati begitu, Anies belum bisa memastikan kapan rencana mendirikan parpol baru itu akan diwujudkan. Dia meminta semua pihak bersabar.
"Kita lihat sama-sama ke depan, semoga tidak terlalu lama lagi kita bisa mewujudkan langkah-langkah kongkrit untuk bisa mewadahi gerakan yang sekarang ini makin hari makin membesar, menginginkan Indonesia yang lebih setara, demokrasi yang lebih sehat, politik yang lebih mengedepankan gagasan," kata Anies.