SD Negeri di Kendal Ini Sudah 10 Tahun Kerap Terendam Banjir Rob, Murid Belajar Tanpa Sepatu

SD Negeri di Kendal Ini Sudah 10 Tahun Kerap Terendam Banjir Rob, Murid Belajar Tanpa Sepatu

 

KENDAL, KOMPAS.com - Hujan deras mengguyur saat Kompas.com mengendarai sepeda motor melintasi jalan tanah yang licin, menuju SD Negeri Bandengan 3, Kelurahan Bandengan, Kecamatan Kendal Kota, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Rabu (8/1/2025).

Sekolah ini terletak di dekat pantai, dan akses menuju lokasi harus melewati jalan gang sempit.

Sesampainya di tujuan, kendaraan harus diparkir di area luar karena halaman sekolah terendam air pasang (rob) bercampur air hujan.

“Sekolah ini bertahun-tahun terkena air rob,” ujar Saifuddin, warga yang tinggal di depan sekolah.

Saifuddin menyebut anaknya bersekolah di SDN Bandengan 3 dan kerap harus memakai sandal untuk berangkat.

Ia berharap pemerintah segera membangun kembali sekolah tersebut agar aktivitas belajar mengajar menjadi lebih nyaman.

“Setidaknya dinaikkan halaman dan lantai kelasnya,” harapnya.

Kepala SDN Bandengan 3, Surono, menjelaskan bahwa sekolah ini sudah hampir 10 tahun terendam rob dan hujan karena halaman dan lantai kelas berada lebih rendah dibandingkan jalan di sekitarnya.

“Air tetap menggenangi ruang kelas, lewat bawah atau merembes,” kata Surono.

Akibat kondisi ini, siswa sering tidak menggunakan sepatu saat sekolah, dan banyak yang menderita gatal-gatal pada kaki.

Pihak sekolah telah melaporkan kondisi ini ke Dinas Pendidikan. Hasilnya, pada 2022, ruang guru serta kelas 1, 2, dan 3 ditinggikan menggunakan anggaran bantuan dari Baznas.

“Kini melalui komite sekolah, wali murid iuran sukarela untuk meninggikan ruang perpustakaan dan kelas 4, 5, dan 6,” tambah Surono. Selama proses tersebut, siswa belajar di emper kelas 1, 2, dan 3.

“Alhamdulillah, sudah dua hari ini siswa bisa belajar di dalam kelas, meskipun tanah urugannya belum rata dan masih lembab,” jelasnya.

Surono berharap pemerintah segera membangun atau setidaknya meninggikan seluruh bangunan sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal, Ferinando Rad Boney, mengakui proses belajar mengajar di SDN Bandengan 3 terganggu karena empat ruang kelas terendam banjir rob.

Dengan jumlah siswa sebanyak 165 orang, regruping ke SDN Bandengan 2 yang berjarak 700 meter tidak memungkinkan.

“Yang paling memungkinkan adalah meninggikan sekolah. Namun, kami tidak memiliki alokasi anggaran. Oleh sebab itu, kami mohon bantuan dari semua pihak, terutama pemerintah pusat,” ujar Feri.

Sumber