SDN Utan Jaya Depok Sempat Disegel Ahli Waris Sejak 24 Desember 2024
DEPOK, KOMPAS.com - SDN Utan Jaya, Cipayung, Kota Depok, disegel ahli waris sejak Selasa (24/12/2024) sebelum akhirnya kembali dibuka pada Senin, (6/1/2025).
Hal ini terlihat pada sebuah foto yang dikirim ke salah satu orangtua murid bernama Dini (37).
Ia menerima foto tampak depan sekolah dengan spanduk berisi protes di gerbang utama sekolah dari grup WhatsApp tertanggal 24 Desember 2024.
“Kalau dari kapannya ada spanduk (protes) kayak gitu saya juga kurang tahu. Tapi kalau dari kiriman orangtua murid di grup ya pas sebelum malam natal,” kata Dini saat ditemui Kompas.com di lokasi, Rabu (8/1/2025).
Berdasarkan foto yang diterima Dini, spanduk bertuliskan “Stop kegiatan sekolah sebelum tanah ini kompen (dibayar). Ngontrak tanah = X, Bayar tanah = X” masih terpasang rapi.
Berbeda dengan kondisi yang dijumpai Kompas.com saat ini. Sebagian spanduk sudah robek dan terlipat hingga isi tulisan tidak begitu terbaca.
Saat itu, Dini tidak terlalu menganggap serius foto yang diterimanya. Terlebih, hari itu sudah memasuki pekan liburan usai pembagian rapor semester ganjil.
“Kemarin mikirnya saya masih cuek saja karena kirain bakal langsung dibuka, tahunya masih ditutup pas Senin,” tutur Dini.
Namun, Dini ikut kaget dan bingung saat melihat sekolah tempat kedua anaknya belajar itu masih tersegel di hari pertama sekolah.
Bahkan, anak bungsu Dini kembali pulang dan diarahkan belajar dari rumah (daring). Sementara anak laki-lakinya yang menginjak kelas 6 diarahkan belajar di lapangan sekolah (akses yang berbeda).
“Kurang tahu juga metode belajarnya pas di lapangan gimana, soalnya di sana juga digabung bareng murid kelas 4 dan 5,” jelas Dini.
Sebelumnya diberitakan, akses masuk UPTD SDN Utan Jaya di Jalan Utan Jaya, Cipayung, Kota Depok, sempat ditutup bambu oleh terduga ahli waris.
Momen itu viral di media sosial sebab membuat aktivitas belajar siswa terganggu, sekaligus bertepatan di hari pertama sekolah untuk semester genap, Senin (6/1/2025).
Ragam spanduk dan banner protes dari ahli waris menuntut agar Pemkot menuntaskan perkara sengketa lahan yang disebut sudah terjadi sejak 1990.