Sederet Kontroversi Miftah Maulana, Bagi-bagi Uang Saat Pemilu hingga Toyor Kepala Istri

Sederet Kontroversi Miftah Maulana, Bagi-bagi Uang Saat Pemilu hingga Toyor Kepala Istri

KOMPAS.com - Miftah Maulana Habiburrahman mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

Hal ini disampaikan Miftah di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta, Jumat (6/12/2024) siang.

Sebelumnya petisi yang mendesak Presiden Prabowo Subianto mencopot Miftah Maulana Habiburrahman dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, muncul sejak 4 Desember 2024.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sudah ada tujuh petisi meminta Miftah Maulana dicopot dan mengundurkan diri yang dibuat di laman change.org.

Kemudian, ada satu petisi untuk menolak Miftah Maulana karena dinilai suka merendahkan sesama manusia. Dan berikut sederet kontroversi Miftah

Pada akhir Desember 2023, video Miftah sedang bagi-bagi uang kepada warga di Pamekasan, Jawa Timur, viral di media sosial.

Salam unggahan video itu juga terlihat adanya atribut kampanye, berupa kaus bergambar Prabowo Subianto. Selain itu, beberapa orang meneriakkan "Prabowo… Prabowo…".

Saat dikonfirmasi, Gus Miftah memberikan klarifikasi video viral tersebut dengan mengirimkan sebuah video kepada Kompas.com, Sabtu (30/12/2023).

Dalam video tersebut, Miftah menjelaskan bahwa bagi-bagi uang itu terjadi saat dirinya diundang oleh Haji Her di Pamekasan, Madura, Jawa Timur.

"Jadi begini, supaya tidak menjadi fitnah, itu adalah acara saya di Pamekasan atas undangan Haji Her, pengusaha tembakau top di Pamekasan. Beliau punya kebiasaan sedekah tiap hari, ke pasar, ke sawah, ke karyawan, ke pabrik, hampir tiap hari," kata dia.

"Kebetulan kemarin saya diundang, pas jatah bagi-bagi duit. Saya diminta oleh Haji Her untuk ikut membagi duit. Masa saya tolak? Kan minimal saya dapat pahalnya, kan bagi-bagi," sambungnya.

Miftah menegaskan bahwa kegiatan bagi-bagi uang tersebut tidak ada kaitannya dengan kepentingan apa pun, selain untuk sedekah.

"Karena Haji Her yang minta bagi-bagi duit, dan itu uang Haji Her, maka saya mau," imbuhnya.

Sementara itu, terkait dengan atribut kaus bergambar Prabowo, Gus Miftah mengungkapkan bahwa ia tidak mengetahui apa alasan pihak-pihak yang merekam video tersebut.

"Yang jelas yang perlu saya klarifikasi saya bukan Tim Kampanye Nasional (TKN), saya ini bukan tim kampanye, saya tidak ada tertulis sebagai TKN," tegasnya.

"Kalau money politic masa terang-terangan. Kok goblok men. Kalau money politic ya biasanya sembunyi-sembunyi. Itu murni sedekah dari Haji Her. Daripada nyinyir, menimbulkan fitnah, ayo ikut sedekah," pungkasnya.

KOMPAS.com/MUHAMAD FIKRI Miftah Maulana Habiburrahman saat menghadiri Pengajian Akbar dalam rangka Memperingati Isra Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW di Candi Puro, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Kamis (1/2/2024).Pada Oktober 2024, viral video Miftah menggoyangkan kepala istrinya, Astuti.

Video yang viral itu direkam saat Gus Miftah dan istri sedang menonton konser silaturahmi kebangsaan, mengundang Repvblik, Setia Band, hingga Denny Caknan di pondok pesantren.

Miftah kemudian mengklarifikasi video viral tersebut. Ia menyebut ada pihak yang dengan sengaja mengedit video itu sehingga menimbulkan kesan demikian.

"Katanya saya noyor istri lah, kata saya mukul istri lah, macam macam," ujar Gus Miftah di daerah Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (6/10/2024).

"Kalau saya lihat salah satunya karena ada yang ngedit, ininya dicepatin gitu loh. Sehingga seolah-olah saya sama istri berantem atau apa," sambungnya.

Miftah mengatakan, saat tahu video itu viral, sang istri malah tertawa dengan komentar-komentar netizen.

"Istri malah ketawa, itu malah justru keseharian saya sama istri. Karena dalam rumah tangga itu ada bahasa begini, ‘suami yang baik itu karakternya adalah ketika di rumah’, ketika sama istri dia menjadi penghibur yang baik untuk istrinya," ucap Gus Miftah.

"Sehingga kalau di framing ini saya kasar sama istri dan sebagainya, ya istri malah ketawa ketawa. Apalagi komentarnya gila gila, Gus Miftah pakai narkoba dan sebagainya. Mungkin orang sudah rindu kali sudah lama saya enggak di-bully orang," sambungnya.

youtube.com/@GusYusufChannelTegalrejo Tangkapan layar video Gus Miftah mengolok-olok seorang penjual es teh saat mengisi pengajian Magelang Bersholawat di Lapangan Drh. Soepardi, Mungkid, Kabupaten Magelang pada Rabu (20/11/2024).Pada Maret 2024, muncul video cuplikan ceramah Miftah menyoroti soal larangan menggunakan speaker saat tadarus Al-Quran di bulan Ramadhan 2024.

Miftah menyebut dirinya tak sepakat jika ada edaran tak usah tadarus pakai speaker luar.

"Tadarus digalakkan, saya gak sepakat ada edaran gak usah tadarus pakai speaker luar, tetap tadarus pakai speaker luar, tapi tahu waktu, jam 10 ganti speaker njero (dalam)," kata Miftah

Miftah kemudian bicara lagi soal penggunaan speaker itu dengan dangdutan yang disebutnya tidak dilarang bahkan hingga jam 1 pagi.

"Sekarang ada imbauan gak usah pakai speaker luar, lha wong setahun pisan (setahun sekali), itu nanggap (menggelar) dangdutan di alun-alun sampai jam 1 aja ra urusan kok," sambung Gys Miftah.

Kala itu, Kementerian Agama menyebut pendakwah Miftah asal bunyi dan gagal paham terkait pedoman penggunaan pengeras suara di masjid dan mushola. Selain itu Miftah dinilai provokatif dan tak memhami surat edaran yang dikeluarkan Kemenag.

"Gus Miftah tampak asbun dan gagal paham terhadap surat edaran tentang pedoman penggunaan pengeras suara di masjid dan mushola. Karena asbun dan tidak paham, apa yang disampaikan juga serampangan, tidak tepat," ujar Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie dalam keterangan tertulis, Rabu (13/3/2024).

Menurut Ana, Kemenag menerbitkan Surat Edaran Nomor 5 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Mushola untuk mewujudkan ketenteraman dan kenyamanan seluruh masyarakat

Kompas.com/ Tresno Setiadi Gus Miftah diwawancarai wartawan usai acara silaturahmi 1.000 Kyai Kampung Tegal Raya dan Banyumas Raya di Kecamatan Bumiayu, Brebes, Jateng, Minggu (22/10/2023).Miftah Maulana Habiburrahman tuai kritik publik setelah dalam sebuah video, ia tampak menghina pedagang es teh yang sedang berjualan di antara para penonton dalam sebuah acara pengajian.

Insiden itu terjadi ketika Miftah mengisi pengajian dalam rangka "Magelang Bersholawat" di Lapangan Drh. Soepardi, Mungkid, Kabupaten Magelang, pada Rabu (20/11/2024).

Awalnya, penonton meminta Miftah untuk memborong dagangan es teh seorang penjual. Namun, ia justru mengeluarkan kata tak pantas.

"Es tehmu jik okeh ora (es tehmu masih banyak enggak)? Masih? Yo kono didol (ya sana dijual), gblk," kata Miftah dalam potongan video.

"Dolen ndisik, ngko lak rung payu yo wes, takdir (Jual dulu, nanti kalau masih belum laku, ya sudah, takdir)," sambungnya.

Pernyataan Miftah itu pun diikuti gelak tawa dari sejumlah orang yang ada di atas panggung.

Gus Miftah melontarkan candaan ke Yati Pesek di acara wayang kulit pimpinan dalang Ki Warseno. Setelah video menghina penjual es teh, muncul video lawas saat Miftah melecehkan secara verbal seniman perempuan, Yati pesek.

Dalam video itu, terlihat Miftah menghadiri sebuah acara pagelaran wayang kulit pimpinan dalang Ki Warseno, beberapa tahun lalu.

Miftah dan Yati Pesek sempat terlibat perbincangan di acara tersebut, awalnya Miftah menanggapi Yati Pesek yang sebelumnya melantunkan tembang berjudul “Bajing Loncat”, alih-alih berguyon, candaan Miftah justru terdengar merendahkan Yati Pesek.

“Niki wau lagune Bajing Loncat. Bajingane kulo ajak munggah (Tadi lagunya Bajing Loncat. Bedebahnya saya ajak naik),” kata Miftah seperti dalam video viral yang beredar di media sosial, Jumat (6/12/2024).

Seketika raut wajah Yati Pesek merasa tak nyaman. Yati Pesek lalu merespons, “Saiki sampeyan arepa enom dadi guruku lho (sekarang kamu meskipun muda jadi guruku lho),” kata Yati.

Bukannya mereda, Miftah kembali melontarkan candaannya ke Yati Pesek yang bernada seksis.

Yati Pesek yang tak nyaman lantas mempertanyakan status sosial Miftah yang dirasa tak sejalan.

“Saiki kok dadi suarane koyo ngono. Oh untung Gus, saiki sampeyan ora dadi ustad, ora kiai. (Sekarang kok ngomongnya kayak gitu. Oh untung Gus, sekarang di sini kamu bukan ustaz, bukan kiai),” kata Yati Pesek.

SUMBER KOMPAS.com

Sumber