Sejumlah Desa Di Wonosobo Terdampak Tanah Longsor, Rumah Jebol dan Akses Jalan Tertutup
WONOSOBO, KOMPAS.com - Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Wonosobo selama lebih dari empat jam pada Senin (6/1/2025) sore, mengakibatkan tanah longsor di beberapa wilayah.
Tanah longsor ini menimpa rumah warga dan menutup akses jalan di beberapa desa, menyebabkan kerugian material.
Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosobo, longsor terjadi di beberapa kecamatan, termasuk Wadaslintang dan Kalibawang.
Kepala BPBD Kabupaten Wonosobo Dudy Wardoyo mengatakan, kejadian ini berdampak pada rumah-rumah warga dan akses jalan di wilayah tersebut.
"Kami telah melakukan asesmen dan pengiriman bantuan untuk para korban terdampak. Tim juga telah mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman," ujar Dudy dalam keterangan resminya yang diterima Kompas.com pada Selasa (7/1/2025).
Di Kecamatan Wadaslintang, longsor terjadi di Desa Ngalian. Tanah longsor terjadi pada tebing dengan tinggi 7 meter dan panjang 10 meter dan menimpa rumah milik Hamdadi di RT 02 RW 04 pada pukul 17.00 WIB.
Akibat tertimpa material longsor, tembok rumah jebol, dan kerugian diperkirakan mencapai Rp 10.000.000. Satu keluarga yang terdiri dari tiga jiwa mengungsi ke rumah saudara.
Di Dusun Sabrang Wetan, tanah longsor dengan tinggi 5 meter dan panjang 30 meter menimpa rumah milik Paijo di RT 02 RW 06 pada pukul 16.00 WIB. Kerusakan itu menyebabkan kamar mandi rumah jebol.
Di Desa Trimulyo, tebing setinggi 9 meter dan panjang 4 meter longsor.
"Di Desa Tirip, tebing dengan tinggi 3 meter dan panjang 4 meter menutup akses jalan antar dusun pada pukul 18.00 WIB," kata Dudy Wardoyo
Sementara itu, di Kecamatan Kalibawang, tanah longsor juga terjadi di sejumlah titik, antara lain di Desa Tempurejo senderan dengan tinggi 8 meter dan panjang 10 meter di area pemukiman warga longsor.
"Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian longsor kali ini di Wonosobo. Upaya yang telah dilakukan oleh BPBD meliputi asesmen, penyerahan bantuan untuk korban terdampak, evakuasi warga, koordinasi dengan berbagai pihak, serta sosialisasi dan himbauan kepada warga sekitar," jelas Dudy.