Sekda Kota Bogor Minta Guru Tak Perlu Takut Bina Siswa, Asal Tak Melanggar Batas

Sekda Kota Bogor Minta Guru Tak Perlu Takut Bina Siswa, Asal Tak Melanggar Batas

BOGOR, KOMPAS.com - Sekretaris Daerah Kota Bogor Syarifah Sofiah menyoroti dilema yang kerap dialami oleh para guru di sekolah terkait ketakutan menegur siswa karena khawatir dianggap melakukan kekerasan atau dilaporkan kepada orang tua.

Ia menegaskan guru seharusnya tidak perlu merasa khawatir selama tindakan yang dilakukan bersifat mendidik dan tidak melanggar batas.

"Kita menyadari bahwa di sekolah, guru memiliki tanggung jawab tidak hanya untuk mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk karakter anak-anak. Sepanjang pembinaan dilakukan dalam batas wajar, seharusnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan," ujar Syarifah saat ditemui Kompas.com, Rabu (13/11/2024). 

Ia menyebutkan bahwa peran guru tidak hanya sekadar mengajar di kelas, tetapi juga membina siswa dari segi mental dan emosional.

Syarifah menyayangkan apabila ada guru yang ragu dalam memberikan bimbingan kepada siswa hanya karena khawatir dianggap melanggar atau melakukan tindakan kekerasan.

Menurutnya, ketakutan para guru ini disebabkan oleh meningkatnya kekhawatiran di kalangan orangtua yang mudah salah paham terhadap cara pembinaan yang diterapkan di sekolah.

"Ada orangtua yang langsung bereaksi ketika anak mengadu, tanpa mempertimbangkan konteks kejadian yang sebenarnya di sekolah," lanjut Syarifah.

Syarifah sekaligus mengimbau para orangtua agar lebih memahami peran sekolah dalam mendidik anak-anak. Ia menyarankan orangtua tidak langsung mengambil kesimpulan ketika anak mereka mengeluhkan hal-hal yang terjadi di sekolah. 

Menurutnya, informasi yang disampaikan oleh siswa bisa saja tidak lengkap atau tidak proporsional, sehingga penting bagi orangtua untuk memverifikasi situasi yang sebenarnya.

"Mungkin saja anak mengadukannya untuk tidak proporsional. Jadi, sebaiknya orangtua cek-cek lagi apakah benar yang dilakukan anaknya. Kalau misalnya ada kekerasan menimbulkan luka dan sebagainya itu bisa saja ditelusuri dan ditindaklanjuti," jelas dia.

"Tapi kalau sifatnya yang mendidik, itu sebaiknya orangtua pun juga mengerti. Anak-anak sekarang ini harus kuat fisik dan mental," tambah dia.

Syarifah menekankan pentingnya kerja sama tiga pihak, yaitu siswa, guru, dan orang tua, dalam proses pendidikan.

Komunikasi yang baik antara ketiga pihak ini diharapkan dapat mengurangi kesalahpahaman dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. 

"Yang namanya proses belajar mengajar harus tiga pihak. Si anak, guru, dan orangtua. Kenapa sebetulnya di sekolah selalu dibentuk komite," pungkas dia.

Syarifah juga berharap para guru tetap menjalankan peran mereka dengan penuh tanggung jawab tanpa rasa takut, selama mereka menjaga batas-batas etika dan mengedepankan cara-cara mendidik yang positif.

"Sekolah itu punya tata tertib, punya cara mendidik anak-anaknya. Sepanjang tidak masuk ke dalam kriteria menyakiti dan sebagainya," ungkap Syarifah.

Sumber