Sel Terkunci dari Dalam Sebelum Murtala Cs Kabur dari Rutan Salemba
Gembong narkoba Murtala bin Ilyas alias Murtala Ilyas bersama 6 orang tahanan dan narapidana (napi) lainnya melarikan diri dari Rutan Kelas I Salemba, Jakarta Pusat. Mereka melarikan diri lewat gorong-gorong setelah menjebol terali sel besi.
Murtala cs diketahui kabur pada Selasa, 12 November 2024, pagi. Ketujuh orang tahanan dan napi tersebut diketahu kabur saat apel pergantian petugas.
Gorong-gorong yang menjadi jalan kabur Murtala cs itu berada di batas tembok Rutan Salemba, Jalan Percetakan Negara, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Gorong-gorong itu berdekatan dengan perumahan warga.
Murtala cs memotong besi gorong-gorong tersebut sampai akhirnya berhasil lolos. Saat ini, gorong-gorong itu kini sudah dipasangi besi kembali.
Para tahanan dan napi tersebut kabur pada Selasa (12/11) dini hari. Selain Murtala, enam orang lainnya juga kabur, yakni Meri Janwar bin Zainal Abidin (39), Maulana bin Sulaiman (29), Wahyudin bin Tamrin (47), Annas Alkarim bin Rusli (22), Agus Salim bin Nurdin (27), dan Jamaludin bin Ibrahim (29).
Lantas bagaimana Murtala cs bisa melarikan diri? Berikut informasinya, dirangkum detikcom, Jumat (15/11/2024).
Dilansir Antara, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta, Tonny Nainggolan, menjelaskan ketujuh tahanan dan napi ini diketahui kabur saat Rutan Salemba tengah melakukan serah terima jaga antara regu jaga malam dan yang akan bertugas di pagi hari.
Setelah apel berlangsung, petugas rutan melakukan pengecekan dan perhitungan dari kamar ke kamar. Lalu, terdapat kamar yang ditemukan dalam keadaan pintu terkunci dari dalam.
Petugas rutan kemudian mendobrak pintu dan menemukan terali kamar dekat kamar mandi sudah dalam kondisi terpotong (terbuka). Namun petugas tidak menemukan alat yang diduga dipakai untuk memotong terali tersebut, kecuali adanya sandal, pakaian, dan topi.
Lalu, tujuh orang ini juga melarikan diri lewat gorong-gorong menggunakan alat bantu lain. Saat ini pencarian terhadap ketujuh orang ini masih terus dilakukan petugas Rutan Salemba berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
Saat ini pengejaran terhadap ketujuh orang tahanan dan napi tersebut masih terus dilakukan. Tonny meminta masyarakat yang mengetahui keberadaan tahanan dan narapidana ini untuk melapor.
Pihak Rutan Salemba berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengejar Murtala cs yang melarikan diri dari sel. Pihak rutan juga tengah mendalami proses pelarian Murtala cs ini.
"Kami telusuri modus, waktu, tempat pelariannya. Dan yang sudah kita lakukan meminta bantuan ke kepolisian dan memberitahukan ke kejaksaan dan pengadilan yang sedang memproses perkara yang bersangkutan. Kita bersurat ke Polda Aceh dan Polda Jabar," jelas Tonny, dilansir Antara, Kamis (14/11).
[Gambas Instagram]
Simak Video ‘Sederet Fakta Kaburnya Gembong Narkoba Murtala cs dari Rutan Salemba’
[Gambas Video 20detik]
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya…..
Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Salemba, Jakarta Pusat, mengevaluasi pengamanan setelah kaburnya gembong narkoba Murtala cs dari tahanan. Pengawasan terhadap pengunjung ditingkatkan.
"Pelayanan kunjungan, pelayanan proses persidangan, dan proses yang lain tetap dilayani. Cuma pengawasannya sedikit kita tingkatkan," kata Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Tonny Nainggolan, dilansir Antara, Kamis (14/11).
Tonny menyebutkan Rutan Salemba juga akan melakukan evaluasi pada area-area yang bisa dilewati orang. Hal ini demi mencegah terulangnya kaburnya tahanan dan narapidana (napi).
"Jadi mungkin ini akan kami evaluasi dulu, baik itu untuk pengunjung, baik itu untuk area yang akan bisa dilewati orang, itu juga akan ada pembatasan untuk sementara ini," ujar Tonny.
Ketua Komisi XIII DPR Willy Aditya mengatakan banyak closed circuit television (CCTV) atau kamera pengawas yang tidak aktif saat kaburnya tujuh tahanan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Salemba, Jakarta. Saat inspeksi mendadak (sidak), Willy mendapatkan informasi bahwa CCTV di sejumlah titik banyak yang mati saat malam kaburnya Murtala dkk.
"Kami mendapat laporan, beberapa CCTV itu tidak aktif, apalagi di bagian belakang tempat kaburnya tahanan," kata Willy usai melakukan sidak di Rutan Salemba, Jakarta, seperti dilansir Antara, Kamis (14/11).
Willy menerangkan bahwa lokasi kaburnya tahanan pada beberapa hari yang lalu merupakan tempat atau titik buta (blank spot) yang tidak terpantau kamera pengawas sehingga bisa dengan mudah kabur.
"Saat kami datang tadi dan sempat masuk ke dalam, ternyata area itu sudah diperbaiki setelah diproses BAP oleh polisi dengan BNN juga," ujar dia.
Willy bersama anggota Dewan yang lain juga mempertanyakan terkait dengan status tujuh tahanan yang kabur itu. Ternyata, lanjut Willy, tiga dari total tujuh yang kabur merupakan narapidana atau napi dan sisanya berstatus tahanan.
"Kami masih mengecek dan menunggu jawaban tertulis, mengapa bisa ada napi dan tahanan berada dalam satu sel yang sama dan sejak kapan?" kata Willy yang didampingi oleh pejabat utama rutan dan lainnya.
Simak Video ‘Sederet Fakta Kaburnya Gembong Narkoba Murtala cs dari Rutan Salemba’
[Gambas Video 20detik]