Selama 22 Hari ke Depan, Badan Gizi Tangsel Janji Beri Menu Berbeda untuk Makan Bergizi Gratis

Selama 22 Hari ke Depan, Badan Gizi Tangsel Janji Beri Menu Berbeda untuk Makan Bergizi Gratis

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Kota Tangerang Selatan Nindy Sabrina mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan berbagai menu untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan berlangsung selama 22 hari ke depan.

Hal ini dilakukan untuk mencegah kebosanan siswa dengan sajian yang monoton.

"Biar tidak bosan, jadi setiap hari selama 22 hari itu menunya selalu berbeda. Menu yang kami buat mengikuti standardisasi gizi yang sudah ditetapkan," ujar Nindy saat dikonfirmasi pada Senin (6/1/2025).

Nindy menjelaskan bahwa menu yang disiapkan dalam program MBG mengandung karbohidrat, protein, dan lemak dengan takaran yang telah ditentukan oleh ahli gizi.

Selain itu, higienitas makanan juga dipantau langsung oleh Dinas Kesehatan Tangerang Selatan.

"Memang semuanya sudah diukur, jadi ada patokannya. Kami juga punya ahli gizi sendiri, sudah ada standar gizinya sendiri," kata Nindy.

Program MBG resmi dimulai pada hari ini, Senin (6/1/2025), dengan target awal melibatkan tujuh sekolah di Tangerang Selatan.

"Kami sedang mengusahakan agar programnya berjalan sesuai jadwal. Hingga saat ini, persiapan sudah 90 persen, termasuk peralatan, data sekolah, dan operasional," jelas Nindy.

Setidaknya ada tujuh sekolah yang terlibat dalam program ini terdiri dari lima sekolah dasar (SD), satu sekolah menengah pertama (SMP), dan satu sekolah menengah atas (SMA).

Setiap dapur dirancang untuk melayani hingga 3.000 siswa dengan distribusi makanan dalam radius dua kilometer dari lokasi dapur.

Program MBG ini ditujukan terutama bagi anak-anak, khususnya siswa SD, yang sering melewatkan sarapan.

Berdasarkan survei internal, banyak siswa SD di Tangerang Selatan yang tidak sarapan sebelum berangkat ke sekolah karena jadwal masuk yang pagi.

Oleh karena itu, makanan akan diberikan pada waktu istirahat pertama.

"Kami sebenarnya menyesuaikan jam-jam. Jadi kalau anak SD kelas 1 sampai kelas 3, kadang mereka pulangnya pukul 10.00 WIB. Jadi kami kasihnya pukul 09.00 WIB," tambah Nindy.

Dalam pelaksanaannya, program ini melibatkan 51 tenaga kerja dari warga lokal, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang meminta untuk memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar.

"Kami mengupayakan pemberdayaan warga sekitar, baik untuk tenaga kerja di dapur maupun sebagai penyedia bahan baku seperti sayur dan susu," kata Nindy.

Nindy berharap program MBG ini dapat berjalan dengan baik dan membantu meningkatkan gizi anak-anak sekolah sekaligus memberdayakan masyarakat lokal.

"Jika berhasil, cakupan program akan diperluas ke dapur-dapur lain di setiap kecamatan," tutupnya.

Sumber